31.5 C
Mataram
Kamis, 28 Maret 2024
BerandaBerita UtamaPotensi Besar, NTB Mulai Produksi Beras Porang

Potensi Besar, NTB Mulai Produksi Beras Porang

Mataram (Inside Lombok) – Tanaman porang di NTB mulai banyak dilirik, karena potensi produksinya cukup besar. Pengolahan produk perkebunan itu menjadi beras porang pun mulai dilakukan. Mengingat hasil produksi porang selama ini banyak dikirim keluar tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga merugikan daerah.

Ketua Petani Pegiat Porang Nusantara (P3N) NTB, Puguh Dwi Friawan menerangkan dengan jumlah petani 800 orang dan luas lahan tanam sekitar 2.000 hektare, produksi porang dalam setahun saja di Lombok Utara minimal mencapai 36.000 ton basah per musim. Saat ini harga porang sendiri sekitar Rp3.700-4.000 per kilogram (kg), di mana harga ini berlaku di tingkat pembeli di Pulau Jawa.

“Potensi kita cukup besar ini. Bagaimana kita bisa menghasilkan produk olahan dari hasil produksi kita sendiri. Makanya, kami berinisiatif membuat beras porang,” ujar Puguh, Senin (13/3).

Dikatakan dengan melakukan inovasi, menjadikan porang sebagai beras. Meski baru dimulai hilirisasi porang sebagai beras ini. Tetapi permintaan beras porang terbilang cukup bagus dan menjanjikan.

- Advertisement -

“Insyaallah produksi beras porang ini akan kami konsistenkan. Karena beras yang kami hasilkan mirip dengan beras padi,” tuturnya. Kendati, sampai saat ini pengolahan beras menjadi porang itu masih dikerjasamakan dengan produsen di Jawa Tengah.

Diteangkan, bahan baku yang dikirim dari NTB ke Jawa Tengah dalam bentuk keripik kemudian diolah menjadi beras. “Kita bisa memproduksi sendiri beras porang di NTB, kalau mau benar-benar hilirisasinya di sini. Tapi kita butuh support pengadaan mesin,” terangnya.

Selain menjadi beras, tepung porang juga sudah dijadikan sebagai bahan baku pembuatan dodol. Dengan menggunakan tepung porang, terbukti harga dodol porang bisa ditekan untuk menjaga eksistensi produksi pelaku UMKM-nya, serta produksi porang akan terus dikembangkan. “Harapannya, pemerintah daerah juga melirik potensi yang cukup besar ini dan melakukan pembinaan hingga hulu hilir,” imbuhnya.

Sementara itu, beras porang memiliki kandungan yang jauh lebih baik dari beras. Mengandung karbohidrat lebih rendah dibanding beras. Kadar gula yang juga jauh lebih rendah membuatnya sangat sehat dikonsumsi dalam jumlah banyak sekalipun.

“Harganya Rp50.000 per kg. Memang lebih tinggi dibanding harga beras yang lainnya masih jadi primadona masyarakat mengkonsumsinya karena harganya jauh lebih rendah,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer