24.5 C
Mataram
Kamis, 2 Mei 2024
BerandaBerita UtamaRekonstruksi Kasus Pembunuhan Berencana di Lantan: Suami Cekik Korban, Ibu dan Kakak...

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berencana di Lantan: Suami Cekik Korban, Ibu dan Kakak Bantu Memegangi

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Polres Lombok Tengah (Loteng) menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap seorang perempuan inisial PS (19) yang berasal dari Dusun Pondok Komak, Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Loteng, pada 3 Januari lalu.

Para tersangka yaitu suami korban inisial MR (20), ibu mertua korban inisial S (46) dan kakak ipar korban inisial S (28) digelandang keluar dari ruang tahanan Mapolres Loteng.

KBO Reskrim Polres Loteng IPTU, Ichwan Satriawan mengatakan pihaknya melakukan reka adegan tersebut untuk mengetahui dan memperjelas peran para pelaku pembunuhan berencana tersebut.

“Reka adegan ini kita lakukan untuk memperjelas siapa berbuat apa, untuk mempertanggung jawabkan apa yang mereka perbuat dalam peristiwa pembunuhan berencana ini,” katanya, Selasa (24/1/2023) di Mapolres Loteng.

- Advertisement -

Dijelaskan, dalam rekonstruksi kasus tersebut pihaknya menampilkan 22 reka adegan dengan menampilkan satu persatu peran para pelaku masing-masing. “Sehingga pada adegan kedelapan korban tewas karena dicekik oleh paluku MR,” ujarnya.

Dari reka adegan itu juga, terungkap bahwa ibu mertua korban atau ibu dari pelaku MR sendiri cukup berperan dalam peristiwa pembunuhan berencana tersebut. Meski dalam reka adegan hanya mengambilkan tali.

“Sangat berperan dalam peristiwa itu karena tidak ada perbuatan dari ibu itu untuk berusaha mencegah peristiwa itu,” ungkapnya.

Dalam rekonstruksi tersebut, MR (20) pada adegan keenam menampar korban sebanyak dua kali, kemudian pada adegan ketujuh mendorong korban hingga tersungkur. Tidak ada upaya perlawanan dari korban hingga pada reka adegan kedelapan MR mencekik korban hingga tewas.

Selanjutnya pada adegan kesembilan saudara laki-laki MR atau kakak ipar korban membantu untuk memegang kaki korban lalu mengikatkan tali di kaki korban. Kemudian ibu mertua korban masuk ke dalam kamar untuk memberikan tali yang digunakan untuk mengikat leher korban.

Para pelaku kemudian menggantung korban pada sebuah paku yang menancap di belakang pintu kamar dan meletakkan dengkelek kayu di kaki korban. Tujuannya untuk menyamarkan aksi pembunuhan itu sebagai tindakan bunuh diri oleh korban. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer