25.8 C
Mataram
Rabu, 8 Mei 2024
BerandaBerita UtamaRemaja Masjid di Mataram Sudah Siap Meriahkan Malam Takbiran

Remaja Masjid di Mataram Sudah Siap Meriahkan Malam Takbiran

Mataram (Inside Lombok) – Remaja masjid di sejumlah lingkungan di Kota Mataram mulai membuat miniatur masjid sebagai persiapan pawai takbiran. Terlebih tahun ini pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan pawai takbiran tingkat kecamatan.

Pembuatan miniatur sudah mulai dilakukan sejak awal Ramadan. Salah seorang ketua remaja masjid di Lingkungan Perigi Kelurahan Dasan Agung, Muhammad Alip Fajri mengatakan kebijakan Pemerintah Kota Mataram yang memperbolehkan pelaksanaan pawai takbiran disambut baik oleh para remaja masjid.

Pasalnya, setelah dua tahun malam Idulfitri tanpa pawai takbiran pengaruh dari pandemi Covid-19, kali ini masyarakat dapat melepas rindu dengan kegiatan tersebut. “Kita sudah kerjakan setelah 10 hari bulan Ramadan. Itu kan ada pemberitahuan pemerintah kota bahwa ada pawai takbiran di kecamatan. Kita semangat karena ada berita itu untuk keluar pawai takbiran,” katanya, Selasa (19/4) di Mataram.

Meski sudah melakukan persiapan, para remaja masjid juga masih menunggu informasi secara resmi terkait diperbolehkannya pelaksanaan pawai takbiran. “Kita pelan-pelan saja buatnya ini (miniatur masjid, Red), siapa tahu nanti ada kebijakan yang berbeda lagi dikeluarkan,” ujarnya.

- Advertisement -

Saat ini, miniatur masjid yang sudah buat baru mencapai 40 persen. Masih banyak hiasan yang harus dilengkapi. Karena miniatur yang dibuat dengan konsep batik sebagai bentuk kecintaan terhadap Tanah Air. “Ini cukup rumit, kayak lampion, tempat untuk membawa miniature apa yang akan kita pakai dorong,” katanya.

Sementara terkait dana yang digunakan untuk membuat miniatur masjid, biasanya bersumber dari urunan para remaja. Jumlah dana yang dibutuhkan selama ini untuk membuat satu miniatur masjid yaitu maksimal sebesar Rp10 juta.

“Belum ada support dari masjid. Jadi kita yang kerja keras untuk bagaimana bisa jadi miniatur masjid ini. Di sini kan ada yang sudah kerja dan pelajar. Jadi kalau untuk pelajar itu sebesar Rp10 ribu per orang dan yang sudah kerja sebesar Rp25 ribu per orang,” katanya.

Diakuinya, remaja masjid mulai mendapatkan informasi baru bahwa pelaksanaan pawai takbiran batal digelar. Diharapkan, pelaksanaan pawai takbir tahun ini bisa tetap terlaksana. “Kita pelan-pelan saja ini dan pembuatan tetap jalan. Karena kemarin kita melihat informasi di media sosial kalau tidak jadi. Itu informasi yang diteruskan-teruskan itu. Tapi itu suratnya seperti tidak resmi,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer