Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB akan mengembangkan tanaman sorgum. Rencana ini muncul lantaran melihat lahan di Provinsi NTB yang dinilai memiliki potensi cukup besar untuk komoditas tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Fathul Gani di Mataram mengatakan pada 2023 mendatang ada dua daerah yang akan diintervensi sebagai lokasi mengembangkan sorgum. Antara lain di Lombok Tengah dan Sumbawa.
Saat ini, luas lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi tanaman sorgum yaitu dua hektare di masing-masing daerah. “Ini belum kita petakan ya, tapi mudah-mudahan yang tahun depan ini dua hektare dulu lah kita lihat (di) masing-masing daerah,” katanya.
Pengembangan tanaman sorgum ini bisa menjadi bahan dasar tepung. Mengingat saat ini, harga gandum mulai terjadi peningkatan. Selain itu, program pengembangan sorgum juga menjadi program pemerintah pusat. “Kalau sorgum menjadi pilihan untuk mengganti gandum kita akan ikut program yang diinisiasi pemerintah pusat dan kita dukung,” lanjutnya.
Penanaman sorgum ini akan dilakukan dengan sistem swadaya dan akan memanfaatkan lahan milik masyarakat. “Ada swadaya. Potensi sorgum ini luar biasa kalau kita melihat lahan,” katanya.
Diterangkan Fathul, tanaman sorgum khusus dilakukan di lahan yang tadah hujan. Khusus untuk lahan kering di NTB disebut cukup banyak. Di mana, berdasarkan data yang dimiliki, lahan kering di NTB yaitu mencapai 18 persen dari jumlah lahan pertanian di NTB.
“Sorgum ini kan tadah hujan ya. Itu sangat besar. Lahan kering kita luar biasa. Potensi besar dan itu kita kembangkan,” terangnya.
Ditegaskannya, potensi lahan kering di NTB cukup luas yaitu mencapai ratusan hektar. Nantinya, tidak hanya tanaman sorgum melainkan jagung. “Itu insyaallah kita akan intervensi tahun 2023. Kalau ratusan hektare ada di seluruh provinsi NTB malah lebih kalau kita mau,” ucapnya. (azm)