31.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaAda Belasan Ribu Pengangguran di Mataram

Ada Belasan Ribu Pengangguran di Mataram

Mataram (Inside Lombok) – Angka pengangguran di Kota Mataram hingga pertengahan 2022 tercatat masih mencapai 13 ribu lebih. Kendati, jumlah ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 17 ribu orang lebih.

“Masih di angka 13 ribu-an. Kan turun dari tahun 2020,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, H. Rudy Suryawan, Senin (15/8) di Mataram.

Ia mengatakan, survei pengurangan angka pengangguran ini biasanya dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram hanya melakukan upaya penurunan angka pengangguran.

“Itu nanti berdasarkan sensus, yang mengeluarkan BPS. Mereka lembaga mengeluarkan data. Kita kan bagaimana bisa mengurangkan angka pengangguran itu dengan beberapa program,” katanya.

- Advertisement -

Ia mengatakan, dari belasan ribu angka pengangguran di Kota Mataram didominasi oleh tamatan SMA/SMK. Hal ini disebabkan karena angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lulusan setiap tahunnya.

“Ada juga diadakan job fair itu kan. Tapi kita lihat itu belum ada laporan berapa kira-kira yang terserap dengan adanya job fair itu,” katanya.

Banyaknya pengangguran yang disumbang dari lulusan SMK yang sudah siap kerja, hal itu terkendala karena lowongan kerja yang tersedia tidak dengan jurusan yang diambil pada saat menempuh Pendidikan. “Cuma kan jumlah lowongan dengan angka yang lulus,” katanya.

Saat ini upaya yang dilakukan untuk menekan angka pengangguran yaitu dengan menggelar pelatihan keterampilan kepada masyarakat. Program yang sedang dijalankan saat ini yaitu dengan tenaga kerja mandiri (TKM). Kelompok masyarakat mengajukan sistem online kepada pemerintah pusat.

“Nantinya mereka akan diseleksi dan diverifikasi sama tim dari pusat. Mudah-mudahan Mataram banyak yang goal (diterima),” ujarnya.

Disebutkan Rudy, sebanyak 16 kelompok sudah terdaftar pada program TKM tersebut dan tersebar di masing-masing kelurahan. Misalnya, kelurahan Rembiga sebanyak empat kelompok, Babakan tiga kelompok, dan Dasan Agung lima kelompok.

“Ada juga di Ampenan Tengah dua kelompok, Cakra selatan satu kelompok, Pagesangan satu kelompok juga. Setiap kelompok ada 10 orang dan total yang mendaftar 16 kelompok,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer