Mataram (Inside Lombok) – Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mengusulkan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk insentif tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas menangani pasien COVID-19 ke Kementerian Kesehatan RI.
“Anggaran sebesar Rp6 miliar tersebut untuk membayar insentif nakes yang bertugas menangani pasien COVID-19 selama empat bulan,” kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Kamis.
Sementara untuk jumlah nakes yang akan mendapatkan insentif, katanya, mencapai ratusan, sehingga pembagian insentif kemungkinan disesuaikan dengan anggaran yang turun.
Kendati dirinya menginginkan besaran insentif nakes bisa sesuai dengan informasi awal yang telah direncanakan pemerintah.
Dimana besaran insentif yang ditetapkan pemerintah secara umum itu adalah untuk dokter spesialis mendapatkan Rp7,750 juta per bulan, dokter umum Rp3,5 juta, perawat Rp2,5 juta, petugas laboratorium dan radiologi serta tenaga kesehatan lainnya masing-masing Rp1,5 juta.
“Tapi kita tidak mungkin memaksa akan memberikan insentif sesuai rencana awal jika anggaran yang turun kurang,” katanya.
Pada prinsipnya, saat ini pihaknya menginginkan dana insentif nakes tersebut bisa segera cair agar dapat didistribusikan segera kepada yang berhak, sesuai dengan anggaran yang ada.
“Sejauh ini kami belum tahu pertimbangan dan apa yang menjadi kendala insentif nakes belum bisa dicairkan, sebab untuk masalah administrasi sudah kita selesaikan. Kita sifatnya menunggu,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi mengatakan untuk proses pencairan pihaknya juga belum bisa memastikan namun tahapan di Kementerian Kesehatan terus dipantau.
“Yang jelas tahun ini akan cair, tapi kalau bulan ini semoga saja,” katanya. (Ant)
