Mataram (Inside Lombok) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengusulkan anggaran tambahan sebesar Rp8 miliar untuk melanjutkan tahapan pembangunan gedung pemulasaraan jenazah sebagai fasilitas penunjang rumah sakit.
“Gedung pemulasaran jenazah kita bangun dengan bentuk fisik 3 lantai, dengan anggaran Rp10 miliar saat ini sudah mencapai sekitar 60-70 persen,” kata Dirut RSUD Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, dengan anggaran tahap pertama sebesar Rp10 miliar itu hanya dapat menyelesaikan kerangka dari gedung saja, sehingga dibutuhkan anggaran untuk tahap penyelesaiannya pada tahun 2021, termasuk untuk pengadaan sarana dan prasarana.
Pemanfaatan gedung pemulasaran jenazah lantai tiga itu, terbagi untuk tiga kegiatan, dengan rincian lantai satu khusus pelayanan pemulasaran jenazah, kemudian lantai dua dimanfaatkan untuk administrasi dan ruang dokter forensik serta para medis, dan lantai tiga untuk ruang isolasi.
“Untuk kesiapan sumber daya manusia (SDM) bahkan dokter forensik kita sudah ada. Sedangkan, untuk peralatan pemulasaran jenazah tinggal kita lengkapi,” ujarnya.
Ia mengatakan, keberadaan dokter forensik menjadi salah satu syarat penting dalam pelayanan pemulasaran jenazah atau rumah duka, sebab setiap pelayanan rumah duka harus ada legal formal dari dokter forensik.
“Prinsipnya, untuk pembukaan pelayanan rumah duka kami sudah siap, tinggal menunggu ruangan serta regulasi untuk penentuan tarif,” katanya.
Dengan demikian, tambahnya, RSUD Mataram tidak hanya menangani masyarakat yang sakit saja, akan tetapi masyarakat yang meninggalpun akan mendapatkan pelayanan maksimal.
“Kita bahkan akan memberikan pelayanan jemput bola bagi warga yang tidak mampu, artinya jika mereka tidak bisa membawa ke rumah sakit, kami siap menjemput dan mengembalikannya setelah bersih,” ujarnya. (Ant)