Mataram (Inside Lombok) – Provinsi NTB dan NTT resmi menjadi tuan rumah pada PON tahun 2028 mendatang. Untuk mendukung pelaksanaan event tersebut, pemerintah pusat akan membantu menyiapkan venue.
Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan sudah ada beberapa venue yang tersedia Kota Mataram, sehingga pembangunan venue baru diharapkan tidak terlalu masif. Mengingat hal ini berkaitan dengan kesiapan Pemerintah Kota Mataram untuk pemeliharaan.
“Kita ingin venue yang kita buat itu bisa dimanfaatkan dengan baik dan menjadi tolak ukur cabang olahraga unggulan di Kota Mataram,” katanya.
Selain masalah biaya pemeliharaan setelah pelaksanaan PON, Kota Mataram juga tidak memiliki lahan yang mencukupi. “Lagi pula kita juga tidak punya lahan yang besar-besar untuk bangun baru di sini. Makanya yang sudah ini kita minta direvitalisasi,” ujarnya.
Diterangkan Mohan, dari 27 cabang olahraga yang rencanakan akan dilombakan di NTB, Kota Mataram meminta agar fasilitas untuk renang bisa ditingkatkan. Selain itu, cabang olahraga menembak juga menjadi unggulan di Kota Mataram dan lahan untuk salah satu cabor tersebut bisa disiapkan.
Selain itu, beberapa cabang olahraga atletik lainnya juga bisa dilaksanakan di Kota Mataram. “Bisa kita siapkan untuk cabang olahraga menembak. Karena ini cabor unggulan juga. Bisa kita siapkan lahan,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua KONI Provinsi NTB, Mori Hanafi mengatakan semua kabupaten/kota di NTB direncanakan akan kebagian sebagai lokasi lomba beberapa cabang olahraga. Untuk memaksimalkan persiapan, pemetaan sudah mulai dilakukan, termasuk untuk venue-venue cabang olahraga yang akan dilombakan. Karena saat ini katanya, dari 54 cabang olahraga yang dilombakan pada saat PON, NTB masih kekurangan atlet.
“Kita targetkan 90 persen dari 54 cabor itu kita ikut. Tapi ini kita belum ada atletnya bahkan organisasi cabor itu yang belum ada. Misalnya Anggar itu dipertandingkan di NTB. Untuk nomor pertandingan banyak banget tapi atlet kita belum cukup,” katanya.
Disebutkan, jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan di NTB yaitu sebanyak 27 cabor. Nantinya dari puluhan cabor yang akan dipertandingkan, KONI Provinsi NTB akan mulai memperbaiki venue yang ada. Karena sejumlah venue di NTB ada yang harus diperbaiki secara total.
“Harus yang direnovasi dan ada yang direvitalisasi. GOR Turida itu harus direvitalisasi, tidak bisa direnovasi. Karena itu sudah hancur,” katanya. (azm)