27.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaMengenang Amrilah: Petugas Damkar yang Meninggal Saat Piket Dikenal Sebagai Sosok yang...

Mengenang Amrilah: Petugas Damkar yang Meninggal Saat Piket Dikenal Sebagai Sosok yang Taat

Lombok Barat (Inside Lombok) – Amrilah, seorang komandan Regu 2 Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lobar ditemukan meninggal dunia saat menjalankan piket. Tepatnya saat ia hendak dibangunkan di ruang istirahat piket petugas, untuk dimintai tanda tangan pergantian piket regu pada Jumat (23/09) sekitar pukul 07.10 Wita.

“Tadi waktu mau serah terima tugas (pergantian piket) jam 7.10 Wita. Pas mau dimintai tanda tangan serah terima berita acara, pas di cek ke atas (kamar istirahat) ternyata sudah meninggal,” kata Kadis Damkar Lobar, M. Sahlan saat dikonfirmasi di kantornya, Jumat (23/09/2022).

Dirinya juga menuturkan bahwa sosok Amrilah merupakan petugas yang penuh tanggung jawab, baik dan juga sopan. Bahkan, dalam keseharian, sosoknya disebut tak pernah meninggalkan salat dan seringkali diminta untuk mengimami salat berjamaah, saat sedang piket.

“Kalau beliau ini benar-benar orang yang soleh menurut tiang (saya), karena bahasa sehari-harinya tidak pernah menyakitkan orang, hanya tahu senyum saja. Kalau diberikan tugas dilaksanakan segera. Hampir setiap piket, dia saja yang kita jadikan imam salat jamaah di sini (kantor Damkar),” ungkapnya, mengenang sosok Amrilah.

- Advertisement -

Ia menyebut, Amrilah yang kurang lebih sudah enam tahun bertugas di Damkar Lobar sempat menemui dirinya di ruang kerjanya pada Selasa lalu, untuk membicarakan soal kedinasan.

Lalu Kamis malam sekitar pukul 23.00 Wita, Amrilah pun disebutnya terlihat masih berkomunikasi dengan sang istri dan anaknya di rumah, di desa Jembatan Kembar, Lembar melalui sambungan telepon.

“Jam sebelas malam tadi masih saling kontak sama istri, sama anaknya. Trus jam tiga pagi masih dilihat turun ke toilet sama teman-teman yang piket. Jadi sampai hari ini, kita ndak tahu karena ndak pernah ada keluhan sakitnya,” beber dia.

Pada Kamis sore pun, bapak tiga anak itu masih mengimami salat ashar di Kantor Damkar Lobar. Sebelum bertugas membantu memimpin regunya untuk memadamkan kebakaran di Perengge sekitar jam 17.00 Wita.

“Saya komunikasi terakhir jam 10 pagi (hari Kamis) dia saya tanya siapa yang berangkat membawa air untuk membersihkan puing kebakaran di rumah Wabup di Sekotong,” tutupnya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer