25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaSebagian Pemukiman Warga di Taman Baru Terancam Tergerus Aliran Sungai

Sebagian Pemukiman Warga di Taman Baru Terancam Tergerus Aliran Sungai

Lombok Barat (Inside Lombok) – Tebing sepanjang 75 meter yang ada di perkebunan dekat pemukiman warga Dusun Pemegatan, Desa Taman Baru, Sekotong ambles akibat tingginya curah hujan. Kurang lebih sekitar 7 kepala keluarga (KK) yang berada di titik rawan itu, karena rumahnya hanya berjarak kurang lebih 2 meter dari tebing tersebut.

“Yang rusak itu tebing kali, karena kalinya di sana berkelok-kelok dia,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, Hartono Ahmad saat dikonfirmasi, Senin (04/12/2023).

Dijelaskan, di lokasi tersebut juga ada jalan rabat beton yang telah dibangun oleh desa, tapi sudah terputus setelah berkali-kali dihantam banjir sejak tahun lalu. “Jalan yang dibuat oleh desa itu sudah terputus, kurang lebih 70 meter, sudah berapa kali dihantam oleh banjir itu,” bebernya.

Melihat kondisi itu, puluhan KK yang dinilai rawan terdampak pun diminta agar menungsi. “Tapi sekarang yang mengungsi baru 2 KK,” tuturnya.

Selain tebing sepanjang 75-100 meter yang ambles, sekitar 10 are kebun milik warga setempat juga disebutnya sudah hilang akibat tenggelam. “Kalau dulu katanya airnya masih normal, tapi sekarang setiap tahun berubah. Akhirnya dampaknya sekarang (semakin menggerus kebun dan dekat ke pemukiman), karena air ini dia mencari jalan sendiri untuk dialiri,” imbuhnya.

Hartono pun tak menepis adanya kemungkinan hal ini terjadi juga akibat tingginya volume air yang turun dari perbukitan. Sehingga mengalir deras ke tanah-tanah milik warga, yang saat ini banyak sudah berubah menjadi sungai tersebut.”Apalagi tanah di tebing itu berpasir, sehingga mudah ambles dan hanyut,” ungkapnya.

Pihaknya pun telah menyarankan pihak Desa Taman Baru untuk segera bersurat ke BWS, mengajukan pemasangan bronjong. Karena Pemkab Lobar diakuinya tak memiliki kemampuan anggaran untuk memasang bronjong dalam waktu dekat ini, yang nominalnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

“Karena kalau nunggu kita (BPBD Lobar) untuk tangani itu susah, karena mungkin (butuh anggaran) Rp2-3 miliar ada,” jelasnya. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Dinas PU-TR dan BWS, untuk sama-sama mencari solusi terbaik. Mengingat, kondisi tersebut dinilai semakin rawan, beriringan dengan intensitas hujan yang semakin tinggi. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer