31.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaSejak Ada Larangan, Penjual Ciki Ngebul Tidak Berani Beroperasi Lagi

Sejak Ada Larangan, Penjual Ciki Ngebul Tidak Berani Beroperasi Lagi

Mataram (Inside Lombok) – Penjualan ciki ngebul di Kota Mataram sudah tidak ada lagi. Karena setelah ada larangan pemerintah, para pedagang ciki ngebul disebut sudah tidak berani lagi berjualan. 

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, Irwan Rahadi mengatakan penjualan ciki ngebul sebelumnya ditemukan pada saat car free day (CFD) di Udayana, tapi sudah tidak terlihat lagi. Meski begitu, Satpol PP Kota Mataram tetap melakukan patroli. 

“Sekarang tidak ada. Dia sepi. Setelah Udayana itu tidak ada lagi. CFD tidak ada lagi (pedagang ciki ngebul). Itu dah terakhir minggu kemarin,” katanya. 

Ditegaskan, personel Satpol PP Kota Mataram tetap melakukan pengawasan penjualan ciki ngebul. Selama pengawasan, belum ditemukan jajanan yang mengandung nitrogen cair tersebut. Karena jika ditemukan akan langsung ditertibkan. 

“Tidak ada di depan sekolah. Kita sudah perintahkan personil untuk menyisir, kalau ada ditertibkan,” ucapnya.

Ia menceritakan, sebelum ada larangan penjualan ciki ngebul, petugas sering menemukannya beroperasi di Lapangan Sangkareang pada malam hari. Bahkan, sudah sempat membeli karena ramai diburu oleh pengunjung. Namun setelah ada larangan, sudah tidak ditemukan lagi baik di Udayana maupun di RTH lainnya yang ada di Kota Mataram. 

“Itu dulu kan pernah masuk ke Sangkareang kalau malam. Sekarang sudah tidak ada lagi,” ucapnya.

Sebanyak 10-15 personel ditugaskan untuk melakukan pengawasan penjualan ciki ngebul. Karena melihat dampak yang ditimbulkan dari kandungan makanan tersebut, petugas tidak memberikan kompromi bagi penjual. “Kita pasti sudah kasih tau anggota kalau ada berjualan di Kota Mataram sudah tidak ada kompromi,” ujarnya. 

Melihat kasus yang terjadi di beberapa daerah akibat jajan tersebut, pengawasan dimaksimalkan agar tidak terjadi di Kota Mataram. “Itu sudah ada temuan kasus dan jangan sampai temuan di Mataram nanti,” tegasnya.

Sedangkan untuk penelusuran penjual nitrogen cair yang menjadi bahan snack tersebut mengeluarkan asap, Irwan mengatakan belum mengetahui secara pasti. Namun aparat kepolisian disebut akan mendalaminya. Karena saat ini sudah berada pada kondisi meresahkan. “Jangan nunggu korban dulu. Amankan aja dagangannya. Mereka sekarang ini sudah merasa tidak berani keluar,” papar Irwan. 

Menurutnya, penjualan chiki ngebul di Kota Mataram tidak terlalu banyak. Meski demikian tetap menjadi perhatian serius pemerintah daerah. “Kita lihat pelaku usaha ini tidak terlalu banyak di kota mataram. Dari mana mereka dapat ini kita cari,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer