Mataram (Inside Lombok) – Sekumpulan ibu-ibu yang menyatakan dirinya sebagai Relawan Prabowo-Sandi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar aksi mendatangi Polda NTB, Jumat(08/03/2018). Hal itu dilakukan ibu-ibu tersebut untuk menanyakan netralitas Polri terkait tidak terbitnya surat rekomendasi mengadakan izin acara Talkshow Rocky Gerung dan Haikal Hassan di salah satu hotel di Senggigi pada Sabtu (09/03/2019) besok.
“Saya yang bergerak di pariwisata merasa dirugikan. Kami meminta siapa yang bisa mengambil keputusan. Aspirasi kami itu,” ujar salah seorang orator dari Tim Relawan Prabowo-Sandi NTB.
Ketua Karang Taruna Desa Senggigi, Mastur, yang ikut hadir dalam aksi tersebut menerangkan kepada pihak kepolisian bahwa masyarakat Senggigi tidak pernah merasa keberatan terhadap siapapun yang datang. Termasuk rombongan dari Rocky Gerung dan Haikal Hasaan yang diboyong oleh Rumah Aspirasi Garuda Emas Prabowo-Sandi NTB untuk mengadakan talkshow dengan tema Eksistensi Melahirkan Perubahan tersebut.
“Ini masalah prosedural katanya. Kita tidak punya surat rekomendasi dari desa, sementara Kepala Desa (Desa Senggigi, red.) tidak berani mengeluarkan izin karena ada oknum-oknum yang mengatakan akan terjadi bentrok,” ujar Mastur saat dikonfirmasi seusai aksi, Jumat (08/03/2019).
Mastur juga menerangkan bahwa dari pihak panitia penyelenggara, yaitu Rumah Aspirasi Garuda Emas Prabowo-Sandi NTB, telah sepakat untuk memindah lokasi acara menuju Rumah Aspirasi di Jalan Pendidikan, Gomong, Mataram. Hal tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat telah terjadi penolakan oleh beberapa pihak.
“Kondisi pariwisata Senggigi pascagempa masih lesu. Okupansi perhotelan masih di bahwa 10%. Ini sebenarnya merugikan,” ujar Mastur.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Lombok Barat, AKBP Heri Wahyudi, menerangkan bahwa pihak kepolisian tidak diterbitkannya rekomendasi mengadakan acara Talkshow tersebut karena pihak penyelenggara tidak bisa melengkapi syarat diterbitkannya rekomendasi.
“Syarat yang belum lengkap itu rekomendasi dari desa dan Polsek. Juga alasan keamanan mengingat adanya penolakan sehubungan Senggigi sebagai tempat wisata. Apabila terjadi bentrokan, akan berdampak pada pariwisata di wilayah Senggigi,” ujar Heri saat dimintai keterangannya, Jumat (08/03/2019).
Sebelum itu, beberapa pihak telah mengadakan aksi demo penolakan Rocky Gerung, Haikal Hasaan, dan Neno Warisman di beberapa titik. Yaitu di depan Kantor Dinas Pariwisata NTB, Mapolda NTB, serta Bandara Internasional Lombok.
Timbul pro-kontra di masyarakat, dimana sebagian pihak mengatakan kedatangan ketiga tokoh tersebut akan menimbulkan bentrok dan keributan yang memengaruhi pariwisata di NTB. Namun sebagian pihak lagi mengatakan bahwa kedatangan ketiga tokoh tersebut justru akan berimbas baik pagi pariwisata.