31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaSmelter di KSB Butuh 1.500 Tenaga Kerja Tahan Konstruksi

Smelter di KSB Butuh 1.500 Tenaga Kerja Tahan Konstruksi

Mataram (Inside Lombok) – Pembangunan smelter yang dilakukan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sedikitnya membutuhkan 1.500 tenaga kerja. Saat ini pembangunannya masih dalam proses konstruksi dan dijadwalkan rampung 2024. 

“Informasi yang diterima dari PT. AMNT, jika kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi 2023 dan 2024 sebanyak 1.500 orang. Pada tahap konstruksi, tenaga kerja yang dibutuhkan kebanyakan non skill,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)  NTB, I Gede Putu Aryadi, Jumat (13/1).

Tak hanya itu saja, banyak juga tenaga kerja ahli yang dibutuhkan seperti tenaga las. Untuk kebutuhan tenaga kerja terpenuhi, maka pihak perusahaan diminta supaya ada kolaborasi terkait perencanaan kebutuhan tenaga kerja skill yang dibutuhkan agar dapat disiapkan oleh pemerintah daerah setempat dan perusahaan. 

“Perusahaan juga punya kewajiban menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari masyarakat sekitar, bukan hanya pemerintah daerah, sehingga perlu kerja sama antara perusahaan dan pemda,” tuturnya.

Pada pembangunan tersebut dibutuhkan butuhkan banyak tenaga kerja. Tidak hanya yang memiliki keahlian (skill), tapi banyak juga tenaga kerja yang tidak punya keahlian khusus (non skill). 

Jika target pembangunan smelter 2024 bisa terpenuhi maka kebutuhan tenaga kerjanya akan lebih banyak lagi. “Nanti itu tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 1.500 hingga 2.000 orang. Makanya kita masih ada waktu sekitar dua tahun untuk menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan,” jelasnya.

Tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan tentu dapat disiapkan oleh pemda, terlebih pada tenaga kerja yang mempunyai skill (kemampuan, Red). Misalnya saja, tenaga las yang sudah disiapkan Balai Latihan Kerja (BLK).

“BLK ini yang menyiapkan semuanya, baik dalam melatih dan mendidik calon pekerja dibutuhkan pihak perusahaan,” katanya.

Sementara itu, untuk total jumlah tenaga kerja di tambang Batu Hijau, disebutkan ada 10.000 orang. Terdiri dari 74 persen merupakan tenaga kerja lokal dan  58 tenaga kerja asing dan 2.500 orang berasal dari luar NTB.

“Kami berharap kehadiran investasi pertambangan, khususnya pembangunan smelter dan turunannya harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” bebernya.

Kemudian, tenaga kerja lokal harus banyak yang bisa diserap, sehingga perlu disiapkan SDM-nya dari sekarang. Terutama wilayah lingkar tambang tak boleh ada warga yang menganggur. Karena kehadiran investasi harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan kemiskinan seharusnya hilang. 

“Terlebih dengan keberadaan smelter di KSB ini akan banyak lapangan yang terbuka, karena banyak industri turunan lain yang akan beroperasi,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer