32.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaBerita UtamaSMPN 6 Praya Tepis Isu Terancam Bubar Karena Kekurangan Siswa

SMPN 6 Praya Tepis Isu Terancam Bubar Karena Kekurangan Siswa

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kepala SMPN 6 Praya, Baiq Fariani menyatakan sekolah yang dipimpinnya tidak akan dibubarkan. Hal itu disampaikannya, Rabu, (13/7/2022) untuk membantah pemberitaan yang menyebutkan SMPN 6 Praya terancam dibubarkan lantaran kekurangan siswa.

Diakui Fariani, sekolah itu memang sempat kekurangan siswa. Namun pihaknya telah gencar melakukan sosialisasi kepada orang tua calon murid, sehingga banyak yang tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sana.

“Memang kemarin sempat terpuruk, tapi sekarang berangsur membaik. Sehingga alhamdulillah murid kami yang kelas tujuh sejumlah 28 orang,” ujarnya. Disebutkan, jumlah siswa di sekolah itu beberapa tahun lalu memang hanya beberapa orang saja. Adapun saat ini jumlahnya terus bertambah, sehingga program belajar-mengajar di SMPN 6 Praya diharapkan tetap berjalan.

“Mungkin kemarin sempat turun (jumlah siswa) karena beberapa sebab yang datangnya dari luar. Terutama dari banyaknya sekolah dan madrasah swasta yang mengelilingi kami, dan berebut siswa seperti semut berebut gula,” ungkap Fariani.

Setelah pihaknya menganalisa dan mempelajari penyebab kekurangan siswa, pihaknya pun mulai berbenah dengan berbagai cara. Termasuk melakukan sosialisasi ke SD terdekat, dan menggratiskan seragam bagi siswa yang kurang mampu.

“Kami segera melengkapi sarana IT, laptop, wifi, dan kegiatan tilawah dan tahfiz, kami juga semarakkan terutama kelas sembilan harus tamat dengan minimal hafal satu juz yaitu juz 30. Alhamdulillah murid baru bertambah dan membaik,” ungkapnya.

Sementara itu, jumlah siswa yang terdaftar saat ini di sekolah tersebut untuk kelas tujuh 28 siswa, kelas delapan 12 siswa dan kelas sembilan 11 siswa. Pihaknya pun akan mengusahakan dua kelas untuk tahun ajar mendatang.

Di sisi lain, terkait dengan diberlakukannya sistem zonasi ia menerangkan bahwa hal itu tidak mempengaruhi dengan jumlah siswa di sekolah tersebut. “Untuk sementara belum berpengaruh, kecuali alumni yang akan melanjutkan ke SMA baru berpengaruh, tapi kalau dari SD ke SMP belum terlihat pengaruhnya,” tandasnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer