Lombok Barat (Inside Lombok) – Bukan hanya persoalan calo tiket yang mencari persoalan para calon penumpang KM Egon yang akan menyebrang dari pelabuhan Lembar menuju Waingapu, NTT. Mereka juga sempat ricuh.
Kabag Ops Polres Lobar, AKP Dhafid Shiddiq menerangkan bahwa ricuh itu bermula karena adanya kesalahpahaman antara sopir truk yang merasa sudah lebih dulu menunggu di pelabuhan Lembar. Namun mereka justru malah mendapat pembelian tiket untuk jadwal keberangkatan berikutnya.
Sehingga mereka berupaya menghalang-halangi kendaraan yang akan naik dan menyebrang lebih dulu. Karena tidak terima atas keputusan pihak Pelni tersebut. Pihak kepolisian pun berupaya untuk menemui perwakilan dari sopir truk dan PT. Pelni sebagai penyedia jasa penyebrangan KM Egon.
“Sedikit kami luruskan, ini penyelesaiannya bukan dari kepolisian. Tapi kami hanya berupaya mengamankan supaya tidak terjadi keributan,” ucap Dhafid, dalam keterangan tertulis yang diterima Inside Lombok, Rabu (08/09/2021).
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi perbuatan anarkis yang bisa saja terjadi di pelabuhan Lembar.
“Alhamdulillah pihak sopir tujuan Waingapu, NTT sudah sepakat dan PT. Pelni sudah setuju untuk memenuhi tuntutan mereka,” paparnya.
PT. Pelni akhirnya menyetujui tuntutan yang dilayangkan para sopir truk tersebut dan bersedia membuat surat pernyataan serta memberangkatkan para sopir itu sesuai jadwal pada hari itu juga.
“Mereka sudah langsung berangkat, walau pun kemungkinan sampainya lebih lama,” katanya.
Di mana proses pengisian kendaraan yang telah membeli tiket penyebrangan tanggal 7 September menuju Waingapu itu berlangsung sejak pukul 00.05 WITA hingga berhasil berlayar dari Pelabuhan Lembar pada pukul 05.00 WITA pagi.