Mataram (Inside Lombok) – Untuk menekan angka stunting di Kota Mataram, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kota Mataram akan membentuk program dapur sehat mengatasi stunting. Nantinya, keberadaan dapur sehat tersebut akan membagikan makanan kepada masyarakat.
Kepala BP2KB Kota Mataram, Hariadi mengatakan dapur sehat ini bersumber dari berbagai unsur, salah satunya dari Kampung KB. Nantinya, makanan yang akan diberikan terutama kepada anak-anak sudah diolah dan memiliki gizi yang tinggi.
“Kalau makanan yang akan dikasih itu belum mulai kita jadwalkan. Ini kan kita bentuk lembaganya saja dulu,” katanya, Senin (11/4) di Mataram.
Pemberian makanan ini lanjut Hariadi akan dijadwalkan secara rutin sesuai dengan situasi dan kondisi di tengah masyarakat. Untuk saat ini belum ada anggaran khusus untuk menjalankan program tersebut. Namun kedepan akan dialokasikan agar bisa menjalankan program secara rutin.
“Kedepan pasti ada anggarannya,” tegas Hariadi.
Disebutkan, saat ini angka stunting di Kota Mataram mencapai 19,60 persen dan ditargetkan bisa turun hingga 14 persen pada 2024. Dalam penanganan stunting ini, BP2KB bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Mataram.
“Itu sebarannya ada di 19 kelurahan yang 19,60 persen itu,” katanya.
Dari data tersebut, BP2KB akan memfokuskan penanganan stunting di 19 kelurahan tersebut. Jumlah stunting paling tinggi berdasarkan data BP2KB yaitu di Kelurahan Monjok. “Kalau persentasenya saya belum tahu, kita koordinasi dengan dinas kesehatan untuk mengawal stunting ini,” ujarnya.
Beberapa faktor yang menyebabkan masih tingginya angka stunting di Kota Mataram seperti lingkungan, pernikahan dini, ekonomi. “Jadi ada banyak faktor yang menyebabkan angka stunting itu,” pungkasnya. (azm)