Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri Daerah (FKLPID) dan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tengah mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi event balap dunia MotoGP pada Maret 2022 mendatang. Dengan begitu, diharapkan tenaga kerja lokal tidak hanya menjadi penonton pada ajang balap bergengsi tersebut.
“Skill apa yang dibutuhkan supaya bisa disiapkan dari sekarang, terlebih bulan Februari event pra musim MotoGP siap digelar. Sehingga dalam waktu singkat, lembaga pendidikan dan pelatihan bisa bergerak cepat untuk membantu menyiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gde Putu Aryadi, Rabu (15/12/2021) di Balawista Kuta Mandalika.
Atas hal ini, kolaborasi antara semua lembaga pelatihan tenaga kerja sangat dibutuhkan. Karena diketahui bahwa kebutuhan tenaga kerja di KEK Mandalika dalam jangka menengah mencapai sekitar 21 ribu pekerja. Hal itu belum termasuk kebutuhan tenaga kerja di luar kawasan.
“Kalau tidak siapkan dari awal, maka akan ketinggalan momentum, itulah pentingnya koordinasi dengan ITDC,” katanya.
APV Site Operation The Mandalika, I Made Pari Wijaya dalam kesempatan yang sama merincikan, 21 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan di KEK Mandalika yakni pegawai hotel atau housekeeping 17 persen. Kemudian security dan FB service masing-masing 16 persen, kitchen 15 persen, engineering 10 persen dan front office 9 persen.
Ia sependapat bahwa SDM tersebut perlu dipersiapkan dari awal. Karena mulai tanggal 11-13 Februari 2022 sudah ada event pra-musim MotoGP. Kemudian bulan Maret, ada festival pesona Bau Nyale tanggal 18-20 Maret 2022, MotoGP Mandalika Round.
“Bulan Agustus ada event HK Endurance Challenge Mandalika Series, selanjutnya September 2022, ada Mandalika Ultra 100, tanggal 11-14 November 2022, event IATC, dan tanggal 19-21 November 2022 event World Superbike (WSBK),” jelas Pari Wijaya.
Untuk event MotoGP, penontonnya sekitar 75 ribu orang yang berada dalam tribun. Sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terlatih. Sementara itu, berkaca dari event WSBK November kemarin, ada empat aspek yang bisa berdampak positif dari event tersebut, yakni penginapan, kuliner, transportasi dan marching design.
“Ada masukan dari pihak Dorna supaya karya masyarakat ada kombinasi, bukan hanya cetak aja, melainkan ada juga lukisan dan lain sebagainya,” tutur Pari.
Sementara itu, Ketua FKLPID NTB, Ketut Sarta mengatakan, anggota FKLPID merupakan gabungan usaha industri di dalamnya ada Balai Latihan Kerja (BLK) standar Internasional, perhotelan, dan lembaga pelatihan.
“Tenaga kerja apa yang dibutuhkan oleh ITDC bisa diminta. Kami siap koordinasi dan mencetak tenaga kerja yang profesional, memiliki sertifikat kompetensi,” katanya. (irs)
