27.5 C
Mataram
Kamis, 9 Mei 2024
BerandaBerita UtamaTenaga Kesehatan Positif Covid-19 Meninggal dalam Kondisi Hamil Delapan Bulan

Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 Meninggal dalam Kondisi Hamil Delapan Bulan

Ilustrasi (image source : health.detik.com)

Mataram (Inside Lombok) – Jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Salah seorang perawat di Puskesmas Tanjung Karang meninggal dunia akibat positif Covid-19 dan tenaga kesehatan tersebut dalam kondisi hamil.

Juru Bicara Satugas Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram, Drs. I Nyoman Suwandiasa yang dikonfirmasi Kamis (29/7) siang mengatakan, kehamilan pasien baru berusia delapan bulan. Namun karena kondisi pasien cukup parah, sehingga tenaga kesehatan menyelamatkan bayi dengan cara operasi caesar.

Meski orang tua bayi tersebut positif Covid-19, namun bayinya dinyatakan tidak tertular dan saat ini masih dalam perawatan karena lahir dalam keadaan prematur.

“Kondisi anaknya baik dan saat ini dalam perawatan. Bayinya tidak positif Covid-19. Diselamatkan pada saat kondisi pasien cukup parah,” katanya

- Advertisement -

Nyoman menerangkan, tenaga kesehatan inisial AH yang meninggal akibat Covid-19 tersebut bukan karena adanya penyakit penyerta melainkan karena sedang hamil.

“Dia terkonfirmasi positif di usia kehamilan delapan bulan,” katanya

Disebutkan Nyoman, total tenaga kesehatan yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 yaitu sebanyak 57 orang. Puluhan tenaga kesehatan tersebut bertugas di 11 puskesmas di Kota Mataram. Namun saat ini, kondisi puluhan tenaga kesehatan tersebut sudah sembuh.

” Karena banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, kita harapkan vaksin tahap ketiga bisa segera direalisasikan. Untuk menambah kekebalan daya tahan tubuh para tenaga kesehatan,”harapnya

Tenaga kesehatan yang banyak terpapar karena lingkungan kerja memiliki risiko tinggi penularan Covid-19. Selain itu, tingkat pekerjaan yang cukup padat dan berat. “Ini yang buat imun tenaga kesehatan turun dan cepat terpapar dan bukan karena Alat Pelindung Diri (APD) tetap memadai,” katanya

Nyoman memastikan, pelayanan di fasilitas kesehatan tetap berjalan maksimal, meskipun tenaga kesehatan banyak yang terpapar. Karena saat ini, tidak ada fasilitas kesehatan yang lockdown.

“Tidak mepengaruhi. Jadi dari kejadian yang sudah-sudah hanya tiga saja yang sudah menerapkan lockdown. Selain itu tidak ada dan semua berjalan. Rumah sakit berjalan dan puskesmas juga demikian. Semua tetap tertangani,” kata Nyoman.

- Advertisement -

Berita Populer