Lombok Tengah (Inside Lombok)- Pandemi Covid-19 telah berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat. Banyak yang sebelumnya merintis usaha harus tersendat karena pandemi.
Akan tetapi, tidak sedikit di antaranya yang akhirnya memulai usaha baru karena desakan ekonomi akibat pandemi. Usaha tersebut kemudian merangkak naik karena mendapat sambutan hangat dari masyarakat luas.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu mahasiswi Universitas Muhammadiyah Mataram, Siti Kurniawati Putri. Gadis 20 tahun ini memilih membuka usaha baru yakni “Mie Judes” di tengah terpuruknya perekonomian akibat pandemi Covid-19.
Saat ditemui di sela-sela kesibukannya membuat mie, Selasa (25/5/2021), Putri
mengatakan kalau usahanya itu mulai dirintis sejak awal tahun 2021 lalu. Tidak disangka mie judes yang dijualnya mendapat sambutan hangat dari para pembeli.
“Alhamdulillah, Kak, semakin hari pengunjung meningkat. Mereka ada yang datang langsung ke lapak, ada juga yang pesen melalui online,” ujarnya.
Gadis kelahiran Tiwu Galih Kecamatan Praya ini juga mengaku usaha tersebut ia mulai dengan modal nekat. Awalnya hanya menjajakan mie judes buatannya melalui media sosial dengan sistem COD (cash on delivery). Merasa usaha ini cukup diminati, secara spontan ia kemudian membuka lapak di sebelah timur Masjid Agung Praya.
“Sehari jualan bisa laku sampai 300 porsi. Saat ini, saya juga sudah membuka cabang baru di salah satu cafe di pusat Kota Praya dan bisa mempekerjakan tiga karyawan di dua lapak usaha mie,” jelasnya.
Untuk menu sendiri, lanjutnya, ada tiga jenis menu yang disediakan dengan harga mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
“Dari dua lapak ini, pemasukan sehari mencapai Rp 1 juta. Bahkan dalam sebulan bisa tembus Rp 10 juta. Alhamdulillah bisa membantu keuangan keluarga,” tandasnya.
