Mataram (Inside Lombok) – Penataan Taman Sangkareang kembali dilakukan Pemerintah Kota Mataram. Kali ini, penataan dilakukan khusus untuk para PKL yang semakin menjamur, terutama pada sore hari.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto menyebutkan jumlah lapak PKL yang akan disiapkan yaitu sebanyak 41 unit melalui dana CSR. Penataan PKL ini agar keberadaan para pedagang di pusat kota bisa lebih tertata.
“Dari PU dulu yang akan kerjakan lantainya itu. Kalau sudah kelar dari PU, baru CSR Bank Dinar untuk lapaknya,” katanya, Kamis (29/9) pagi.
Ia mengakui, besaran dana CSR yang digunakan untuk pembangunan lapak para PKL belum diketahui secara pasti, karena langsung ditangani oleh perbankkan bersangkutan. Namun jumlah lapak yang disiapkan sesuai dengan pedagang yang ada di taman kota tersebut.
“Yang penting sesuai dengan jumlah pedagang yang ada di sana, dan jumlah lapak kita menyesuaikan dilapangan,” katanya.
Lapak yang akan dibangunkan nanti akan menghadap ke lapangan. Selain itu, konsepnya akan menggunakan payung. Untuk tahun 2023 mendatang, Dinas Perdagangan Kota Mataram akan membuatkan gerobak agar lebih seragam melalui anggaran APBD.
“Belum dilaksanakan karena masih menunggu dari PU dulu. Dia yang kerjakan jalannya trotoarnya tahun ini. Begitu jadi baru di pasang sama Bank Dinar. Kalau untuk gerobaknya kemungkinan tahun depan,” ungkapnya.
Kondisi saat ini, para pedagang menggunakan beragam gerobak dan bahkan ada yang berjualan menggunakan kendaraan. Sehingga dengan penataan yang dilakukan, keberadaan PKL di pusat Kota Mataram bisa lebih rapi.
Atensi utamanya diberikan jika melihat kondisi pada sore hari, di mana jumlah pedagang di Taman Sangkareang semakin ramai. Bahkan sebagian pedagang membuat lapak sendiri di area lapangan. Pasalnya, jumlah pengunjung yang datang pada sore hari cukup ramai.
Dalam konsepnya, kata Uun, semua PKL Sangkareang nantinya diarahkan berjualan di satu lokasi, yakni di bagian barat Lapangan Sangkareang dengan lapak permanen lengkap dengan atapnya. Sehingga tidak ada lagi PKL yang berjualan di bagian timur lapangan. “Setelah lapak jadi, semua PKL fokus berjualan di bagian barat. Tidak ada lagi di lokasi lain,” katanya. (azm)
