Mataram (Inside Lombok) – Event internasional Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) diprediksi akan membuka banyak peluang tenaga kerja. Kesempatan tersebut juga perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan peluang bisnis masyarakat.
Melihat peluang tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, I Gede Putu Aryadi menyarankan pelatihan yang dilaksanakan oleh BLK dan LPKS tidak hanya melatih keterampilan saja. Melainkan juga mampu membangun mindset bisnis peserta.
Untuk itu, lembaga pelatihan kerja dan para instruktur atau pelatih diminta membuat inovasi dan menyesuaikan kurikulum pelatihannya. Dengan begitu peserta pelatihan bisa terserap di dunia industri, atau memiliki kesiapan mental serta skill dalam membuat usaha mandiri.
“Selain skill diperlukan attitude, budaya kerja dan tak lupa juga memperhatikan tren industri yang ada. Event perdana ini hendaknya membuka cakrawala dalam berpikir para generasi muda, bagaimana kita bisa memanfaatkan peluang yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Dan kita bisa menjadi pemenang dalam persaingan,” terangnya.
Gede menegaskan selain KEK Mandalika sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas (DSP) dari 5 DSP di seluruh Indonesia, kini NTB juga sedang proses pengembangan kawasan industri di pulau Sumbawa, terutama dengan segera akan dimulainya pembangunan infrastruktur Smelter di KSB.
Kedua proyek besar tersebut, kata Gede membawa berkah tersendiri bagi terbukanya kesempatan kerja yang cukup besar dalam jangka menengah maupun jangka panjang.
“Tugas bersama yang segera kita lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi/skill yang inline dengan kebutuhan dunia industri” ujar Gede.
Sementara itu, Kepala Balai Latihan Kerja Dalam dan Luar Negeri (BLKDLN) Prov. NTB Niniek Rahayu, S.Pd dalam laporannya menyampaikan program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja akan membuka 2 pelatihan dengan Kejuruan Menjahit Komponen Pakaian dan Teknik Pengolahan Hasil Pangan/Perikanan (TPHP).
Pelatihan ini diikuti oleh 32 orang peserta yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se-NTB bahkan ada peserta yang berasal dari Jakarta. Pelatihan yang dibiayai oleh APBD Prov. NTB akan dilaksanakan selama 30 hari mulai tanggal 4 November-15 Desember 2021. (azm)