Mataram (Inside Lombok) – Perhelatan event MXGP Selaparang pada 30 Juni sampai 2 Juli 2023 menghasilkan sekitar 8,1 ton sampah, baik dari yang dikumpulkan di bak sampah maupun yang berceceran di lokasi event. Sampah-sampah itu pun kemudian dikumpulkan sejumlah relawan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB, Firmansyah mengatakan agar bisa berjalan maksimal tata kelola penanganan sampah MXGP telah dipersiapkan dan dikoordinasikan dengan pihak terkait. Ada sekitar 200 orang relawan yang terdiri dari DLH Kota Mataram, perwakilan komunitas, mahasiswa, bank sampah, dan lain-lain yang turut membantu membersihkan sampah event internasional itu.
“Kita melaksanakan empat hari, mulai 30 Juni – 3 Juli 2023. Kegiatan tata kelola sampahnya, berdasarkan hasil hitungan kami terakhir 8,1 ton (sampah terkumpul),” ujar Firmansyah, Selasa (4/7).
Setiap harinya jumlah sampah yang dikumpulkan diakui bervariasi. Pihaknya mencatat, pada 30 Juni 20233 ada 424 kilogram (kg) sampah yang dikumpulkan dari lokasi event MXGP di eks Bandara Selaparang. Kemudian pada 1 Juli sekitar 1.049 kg; pada 2 Juli sekitar 5 ton; dan 3 Juli sekitar 1,6 ton.
“Kalau residu (sampah sisa) kita bawa ke TPA, kita sudah kerja sama dengan tim TPA regional. Sedangkan sampah daur ulang dan organik dibawa Bank Sampah Lisan Kota Mataram,” terangnya.
Saat ini masih terus dilakukan pembersihan di lokasi event. Sampai dengan Senin (3/7) kemarin masih dilakukan pembongkaran, dan akhir pembersihan ditargetkan selesai pada Jumat (8/7) mendatang. Tim yang bergerak adalah pasukan penyapu dari DLH Kota Mataram dan relawan lainnya.
“Artinya sampah-sampah event sudah dibersihkan. Hanya masih ada proses pembongkaran, mungkin spanduk, kayu itu mungkin akan di-final clean up Jumat. Relawan bekerja sampai dengan hari Senin, sudah kita selesaikan sesuai komitmen kita,” jelasnya. (dpi)