Mataram (Inside Lombok) – Mendekati dua minggu terakhir bulan Ramadan, kegiatan pulang kampung atau yang lebih sering disebut dengan mudik menjadi pantauan Dinas Perhubungan (Dishub) Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, harga tiket pesawat sebagai salah satu moda utama transportasi mudik masih mahal harganya.
Kepala Dishub NTB, Lalu Bayu Windya, menerangkan bahwa dampak dari mahalnya harga tiket pesawat tersebut, terjadi kenaikan tren pengguna moda transportasi laut.
“Ada tren kenaikan penumpang di moda transportasi laut. Legundi memang tambah banyak penumpangnya,” ujar Bayu, Rabu (22/05/2019) melalui pesan singkat.
Tren penggunaan transportasi laut itu sendiri disebut Bayu telah naik belasan persen sampai saat ini. Sebagai contoh, Bayu menyebutkan bahwa kapal tol laut Legundi yang melayani rute Lombok-Surabaya Pulang-Pergi beberapa waktu belakangan semakin banyak penumpangnya.
Bayu sendiri menerangkan bahwa Dishub NTB akan menyiapkan 66 kapal untuk menyambut arus mudik melalui jalur penyebrangan Lombok – Padangbai dan Kayangan – Poto Tano. Untuk saat ini, kapal-kapal yang melayani di jalur penyebrangan Lembar – Padangbai sebanyak 33 kapal dan Kayangan – Poto Tano sebanyak 22.
Ketika ditanyai apakah kenaikan tren transportasi laut tersebut menandakan ada banyak masyarakat NTB yang pergi ke luar daerah ataupun karena banyak pendatang di NTB, Bayu menerangkan tidak terlalu mengetahui hal tersebut. Namun jelasnya, hal tersebut menandakan terbukanya peluang ekonomi di NTB.
“Yang pasti, peluang ekonomi makin terbuka. Karena mobilitas orang semakin tinggi,” ujar Bayu.
Selain itu, Bayu juga menerangkan bahwa Dishub NTB akan mulai melakukan Ram Check kendaraan umum seperti bus untuk melihat kelayakan apakah kendaraan tersebut masih layak digunakan atau tidak. Hal itu untuk memastikan keamanan masyarakat yang menggunakan transportasi umum untuk melaksanakan mudik nanti.
Terkait fasilitas jalan, Bayu menyebutkan bahwa kondisinya sudah cukup baik. Walaupun begitu, diakui Bayu memang ada beberapa titik kemacetan di Pulau Lombok dan Sumbawa yang terjadi akibat aktivitas pasar tumpah yang menggunakan jalan nasional. Untuk itu, Bayu mengingatkan agar para pengguna jalan tetap hati-hati dalam berkendara.
“Prasarana jalan Alhamdulillah sudah bagus. Tapi tetap hati-hati. Jangan sampai jalannya mulus kemudian ngebut. Intinya perhatikan kecepatan maksimum,” pungkas