32.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaTingkat Pengangguran Terbuka NTB Turun 0,42 Persen di Februari 2024

Tingkat Pengangguran Terbuka NTB Turun 0,42 Persen di Februari 2024

Mataram (Inside Lombok) – Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di NTB mengalami penurunan sebesar 0,42 persen di Februari 2024, jika dibandingkan dengan TPT Februari 2023. Penurunan angka TPT ini pun disebut sudah terjadi sedikit demi sedikit sejak 2021.

TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. TPT hasil Sakernas Februari 2024 sebesar 3,30 persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar tiga orang penganggur. Pada Februari 2024 TPT mengalami penurunan sebesar 0,42 persen poin dibandingkan Februari 2023 dan mengalami penurunan sebesar 0,62 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022. “Sejak 2021 terus mengalami penurunan, dan paling tinggi penurunannya di 2024. Pada 2024 ini turun 0,42 persen untuk TPT,” ujar Kepala BPS NTB Wahyudin, Selasa (7/5).

TPT menurut jenis kelamin pada Februari 2024, TPT laki-laki sebesar 3,83 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 2,61 persen. Dibandingkan Februari 2023, TPT laki-laki dan perempuan menurun masing-masing sebesar 0,62 persen poin dan 0,12 persen poin. Dibandingkan Februari 2022, TPT laki-laki dan perempuan menurun masing-masing sebesar 0,87 persen poin dan 0,16 persen poin.

“Kalau kita lihat menurun jenis kelamin yang paling tinggi TPT adalah laki-laki di 2024. Tetapi secara keseluruhan dari tahun ketahun terjadi penurunan baik itu laki-laki ataupun perempuan untuk TPT-nya,” terangnya.

Lebih lanjut, TPT berdasarkan wilayah. Baik di perkotaan maupun pedesaan di Februari 2024, TPT di daerah perkotaan sebesar 4,56 persen, lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah pedesaan sebesar 1,95 persen. Dibandingkan Februari 2023, TPT perkotaan dan TPT perdesaan turun masing-masing sebesar 0,15 persen poin dan 0,87 persen poin. Sementara, jika dibandingkan Februari 2022, TPT perkotaan naik sebesar 0,05 persen poin sedangkan TPT perdesaan turun sebesar 1,46 persen poin.

“Di kota itu lapangan pekerjaan ada perdagangan, industri, tapi kalau pedesaan itu pertanian, mereka mau saja bekerja di sana. Kalau kita lihat umumnya Gen Z dia tidak mau terjun di sektor pertanian, mereka masih mengandalkan yang online-online, bekerja secara online,” jelasnya.

Dikatakan jika melihat share terhadap PDRB sebesar 21,13 persen itu disumbang oleh tenaga kerja dari sektor pertanian dengan jumlah 32,76 persen. Sedangkan sektor pertambangan kecil, hanya sekitar 6,34 persen. Padahal sumbangan terhadap PDRB di pertumbuhan ekonomi hampir 30 persen.

Sementara itu jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 3,03 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 163,34 ribu orang dibanding Februari 2023. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 2,80 persen poin. “Penduduk yang bekerja sebanyak 2,93 juta orang, meningkat sebanyak 169,99 ribu orang dari Februari 2023,” katanya.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (101,55 ribu orang); Konstruksi (35,62 ribu orang); dan Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum (22,44 ribu orang). “Sebanyak 782,58 ribu orang (26,71 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik 1,06 persen poin dibanding Februari 2023,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer