28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaUNIZAR Gelar Workshop Mitigasi Bencana Ramah Kaum Rentan di Teluk Awang Lombok...

UNIZAR Gelar Workshop Mitigasi Bencana Ramah Kaum Rentan di Teluk Awang Lombok Tengah

Mataram (Inside Lombok) – Kawasan Teluk Awang Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah merupakan kawasan khusus yang kini dikembangkan menjadi dermaga internasional. Wilayah ini diproyeksikan pula sebagai pusat pasokan hasil laut di daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Selain karena gempa 2018, lokasi ini memiliki kerentanan bencana hidrometeorologi seperti gempa, longsor, banjir air pasang dan puting beliung. Bahkan, pada tahun 1977, kawasan ini memiliki sejarah Tsunami sehingga termasuk ke dalam daerah rawan bencana hidrometeorologi.

Desa Persiapan Awang memiliki tim khusus yakni Tim Siaga Bencana Desa (TSBP) di mana kelompok ini telah memiliki berbagai macam program seperti simulasi bencana dan pengadaan peta jalur evakuasi.

Foto bersama di Dermaga Internasional Awang (Inside Lombok/ist)

Dalam mendukung upaya optimalisasi peran TSBP, sebuah kelompok dosen Universitas Islam Al-Azhar yang terdiri dari tiga orang yakni Toni Ariwijaya, S.Pd., M.Ed., M.EdLead, Arista Suci Andini, S.Si., M.Si dan Lale Fatma Yulia Ningsih, S.Pd., MAppLing menginisiasi sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang menyasar pengurus dan anggota TSBP Teluk Awang.

Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini bertajuk Edukasi dan Workshop Disaster Risk Management Pada Kelompok Satgas Bencana di Teluk Awang Lombok Tengah (Rawan Bencana Geologi dan Hidrometeorologi): Menuju Mitigasi Bencana Ramah Anak, Lansia, dan Difabel dan didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui skema Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS). Adapun tujuan dari rangkaian pelatihan dan workshop ini adalah dalam rangka mendampingi para anggota TSBD dalam memperhatikan karakteristik dan kebutuhan kelompok rentan – anak, lansia dan difabel – sehingga TSBP dapat menerapkan regulasi mitigasi bencana yang ramah terhadap kaum rentan ini.

Salah satu kelompok mempresentasikan hasil evaluasi mitigasi bencana (Inside Lombok/ist)

“Penting adanya TSBD memiliki keterbaruan data terkait populasi rentan ini, mengingat setiap individu membutuhkan penanganan yang berbeda baik ketika maupun setelah bencana alam terjadi,” ungkap Toni dalam presentasinya.

Topik lainnya adalah tentang kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana melalui intervensi vegetasi alami. Suci, selaku dosen Fakultas MIPA UNIZAR menyampaikan bahwa setiap vegetasi penghalau abrasi dan air laut pasang seperti bakau memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi. “Kualitas tumbuhan tergantung dari substrat alias media tumbuh mereka,” tambahnya.

Para peserta menyampaikan apresiasi dan antusiasmenya mengingat topik pelatihan ini masih jarang tersentuh baik oleh pemerintah maupun pihak swasta terkait. “Pernah ada NGO membantu kami menanam mangrove, tetapi hanya bertahan tumbuh hingga satu tahun saja ternyata dikarenakan media tanam yang tidak cocok seperti penjelasan Ibu Suci,” ungkap salah seorang perwakilan TSBD.

Para peserta menikmati jalannya pelatihan (Inside Lombok/ist)

Adapun Pak Irawadi selaku Kepala Dusun mengungkapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim pengabdian UNIZAR. “Kami berharap terus dibimbing dan bekerjasama ke depannya,” ungkapnya dengan penuh semangat.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer