Lombok Timur (Inside Lombok) – Kemunculan gelandangan dan pengemis (gepeng) beberapa bulan lalu marak di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Namun beberapa minggu belakangan keberadaannya kini sudah tak terlihat.
Sebelumnya, keberadaan gepeng di Lotim hampir terlihat di semua simpang empat yang ada. Mereka bahkan mengais keuntungan dengan mengemis di depan ritel modern, parahnya dalam mengemis ia memanfaatkan kekurangan yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lombok Timur, H. Soeroto mengatakan bahwa dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh pihak Satpol PP bahwa keberadaan gepeng di semua simpang empat sudah tidak dijumpai lagi. Namun ada beberapa gepeng yang telah didapat identitasnya.
“Kemarin saat mau ditindak untuk didata, eh kok malah sepi sekarang yang ada cuma beberapa yang berhasil didapat datanya yakni gepeng yang berasal dari luar daerah,” ucapnya pada Inside Lombok, Rabu (01/02).
Soeroto juga menuturkan bahwa terdapat pengemis yang juga sambilan berjualan tisu di pinggir jalan, meski ia berjualan namun ia juga melakukan aksi minta-minta kepada pengendara yang melintas.
“Ada juga kita jumpai pengemis yang berkedok sebagai pedagang, tapi kita berikan imbauan untuk tidak mengemis dan memanfaatkan barang jualannya untuk mengais rezeki,” tuturnya.
Pihak Dinsos Lotim mengaku heran dengan para gepeng yang tiba-tiba hilang secara serentak. Soeroto meyakini bahwa informasi terkait keberadaan gepeng yang marak dan akan dilakukan penindakan dari media massa membuat gepeng mulai hilang dari peredaran.
“Kita juga heran kenapa tiba-tiba sudah tidak ada, beberapa minggu yang lalu saya masih melihat gepeng itu di jalan dengan memanfaatkan disabilitas,” katanya. (den)
