Lombok Timur (Inside Lombok) – Video dua pelajar dipersekusi oleh beberapa orang lantaran diduga melakukan aksi mesum di areal Bendungan Pandan Dure, Terara, Lombok Timur (Lotim) viral di media sosial. Atas tindakan itu, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lotim pun mengecam aksi persekusi dan penyebaran video tanpa dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Kepala LPA Lotim, Judan Putrabaya mengatakan persekusi yang dilakukan oleh beberapa orang di video yang viral tersebut tak sepatutnya dilakukan. Pasalnya, tindakan semacam itu akan menimbulkan dampak traumatis pada psikologis korbannya, terlepas apakah memang telah melakukan perbuatan yang salah.
“Meski berbuat salah, tapi tak seharusnya korban diperlakukan seperti itu. Karena nanti dapat menimbulkan hal yang fatal, semisal bundir. Sudah banyak tindakan bundir itu terjadi di daerah kita ini,” terangnya, Kamis (16/11/2023).
Oleh karena itu pemahaman tentang persekusi dan bentuk kekerasan anak lainnya sangat penting dilakukan pada setiap orang tentang bahayanya. Untuk itu pihak LPA terus memberikan pemahaman secara masif kepada semua orang agar kejadian serupa dapat ditekan. “Hal yang sering kami sampaikan dalam berbagai kesempatan adalah pentingnya kontrol atau pengawasan orang tua secara maksimal terhadap,” katanya.
Berkaca dari peristiwa persekusi yang dialami oleh dua orang anak yang viral akhir-akhir ini, berawal dari adanya dugaan perilaku menyimpang yang dilakukan. Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak-anak adalah bentuk dari minimnya kontrol atau pengawasan yang dilakukan oleh orang tua ataupun keluarga.
“Namun demikian yang sangat kita sayangkan adalah ketika ada warga yang mau peduli terhadap perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak anak justru orang dewasa melakukan Kesalahan fatal yakni dengan memperkusi korban dan men-viralkannya di media sosial,” jelasnya.
Tindakan persekusi tersebut disesalkan oleh LPA Lotim karena dengan kasus ini korban akan mengalami tekanan mental yg luar biasa. Terlebih perbuatan yang dialami korban telah selesai dengan mediasi dan dengan persekusi tersebut akan membuat dampak buruk pada mental dan pergaulannya.
“Jadi Kita menyesalkan terjadinya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak anak, demikian juga kita mengutuk Persekusi yang terjadi,” pungkasnya. (den)