Lombok Barat (Inside Lombok) – Warga Desa Taman Ayu, Kacamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, mengeluhkan abrasi yang terjadi di sepanjang bibir pantai Endok. Ini terjadi sejak tahun 2014 silam. Ini juga menyebabkan kawasan pesisir pantai mulai mengalamai penyempitan.
Masyarakat yang menjadi nelayan dan tinggal di pesisir kawasan itu justru menyebut keberadaan dermaga atau Jetty milik PLTU Jeranjang, yang turut juga menjadi penyebab abrasi.
“Abrasi ini terjadi sejak tahun 2014 dan menggerus hampir 50 sampai 100 meter bibir pantai. Ini disebabkan oleh keberadaan Jetty milik PLTU Jeranjang” ungkap Ketua Pokmas Beriuk Pade Maju, desa Taman Ayu, Amaq Juni.
Ia mengaku bingung dengan kondisi tesebut. Karena menyebabkan kawasan pesisir pantai yang selama ini dihuni sebagian warga kian tergerus. Sejauh ini, ia bersama warga sekitar mengaku sudah menyampaikan keluhan itu ke Dinas Kelautan dan Perikanan Lobar, termasuk juga ke Ombudsman NTB.
“Saya sudah melapor dan bersurat ke Ombudsman, kita minta solusi dari Pemda untuk membantu kita mengkomunikasikan dengan pihak PLTU Jeranjang” bebernya.
Sementara itu, Ketua DPRD Lobar Hj. Nurhidayah, yang turun langsung mendengar keluhan warga menegaskan, bahwa Pemda harus terlibat dalam persoalan ini. Karena menyebabkan kerugian bagi masyarakat Lobar sendiri.
“Kita minta pemerintah, baik Kabupaten maupun Provinsi. Harus menjadikan ini perhatian penting. Dan dewan akan mendorong hal ini untuk diperhatikan” tegasnya.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Lobar Indra Jaya Usman yang saat itu ikut turun juga menyebut, bahwa salah satu solusi dari permasalahan itu, harus dibuatkan pemecah ombak.
“Harus dibuatkan pemecah ombak, agar tidak terus abrasi” ucapnya.
Dalam hal ini, kata dia, Pemda dan perusahaan harus bekerjasama, sebagai solusi atas permasalahan yang dialami oleh warga Taman Ayu tersebut.
Kalaupun saat ini sudah ada growing, tapi ia menilai itu tidak bisa menjadi solusi. Sehingga, pihaknya meminta agar masalah ini harus segera dikoordinasikan dengan pihak terkait. Tidak hanya Pemda tetapi juga pihak PLN.
“Pemkab Lobar dan PLN harus saling berkoordinasi, agar persoalan ini bisa cepat teratasi” saran politisi yang akrab disapa IJU ini.