32.5 C
Mataram
Sabtu, 18 Mei 2024
BerandaDaerahNTBBangkitkan Sektor Kelautan-Perikanan di NTB Butuh Peran Mitra dan NGO

Bangkitkan Sektor Kelautan-Perikanan di NTB Butuh Peran Mitra dan NGO

Mataram (Inside Lombok) – Upaya mendorong kebangkitan sektor kelautan perikanan pasca pandemi Covid-19 dan di tengah tantangan kondisi fiskal pemerintah diakui cukup berat, sehingga butuh dukungan banyak pihak. Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB pun tidak memungkiri kontribusi Non Governmental Organization (NGO) dan mitra lainnya cukup penting dalam hal ini.

Kepala Dislutkan NTB, Muslim menerangkan peran serta dari NGO dan mitra lainnya dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan menjadi sangat penting untuk membantu pencapaian target-target RPJMD. Saat ini pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi NTB mengalami peningkatan capaian yang cukup signifikan.

“Di tengah segala keterbatasan pemerintah pasca gempa bumi yang melanda tahun 2018, kemudian disusul (pandemi) Covid-19, mitra NGO sangat berperan besar dalam membantu pemerintah,” ujar Muslim, Senin (18/9).

Sejumlah pencapaian sektor kelautan perikanan di NTB atas kerjasama dengan NGO dan mitra lainnya diantaranya, terpetakannya jenis komoditi tuna dan kakap kerapu yang bersertifikasi internasional. Pengelolaan kawasan konservasi, pengelolaan perikanan berkelanjutan dan fasilitasi sertifikasi kecakapan nelayan serta fasilitasi pembentukan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) dan penguatan kelembagaan SDM pengelola BLUD.

- Advertisement -

“Semuanya bisa terwujud, di tengah keterbatasan fiskal. Karena itu secara khusus kita memberikan apresiasi kepada seluruh mitra NGO yang sangat besar perannya terhadap capaian pembangunan sektor kelautan dan perikanan di NTB,” katanya.

Seluruh mitra NGO diantaranya World Resource Institute (WRI), Wildlife Conservation Society (WCS), Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI), Bentang Laut Sunda Kecil, Marine Stewardship Council (MSC), Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia (YKCI), Yayasan Juang Laut Lestari (Jari), Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara, Yayasan Konservasi Alam Nusantara, FIP2B, dan PT. AMNT.

“Kita harapkan mereka ini dapat terus berkontribusi dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan, sehingga kehadirannya dapat dirasakan oleh masyarakat,” imbuhnya.

Melalui sinergi dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan jaringan, sehingga keberadaan NGO betul-betul memiliki posisi yang penting dalam masyarakat. Karena dengan sukses membangun sinergi dengan NGO sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan sektor kelautan dan perikanan. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer