27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaDaerahNTBDelapan Daerah di NTB Status Awas Kekeringan

Delapan Daerah di NTB Status Awas Kekeringan

Mataram (Inside Lombok) – Provinsi NTB sudah memasuki musim kemarau tahun 2024. Musim kemarau yang melanda juga berpotensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan (karhutla). Di NTB ada delapan kabupaten dan kota di Provinsi NTB yang tercatat masuk dalam status awas atau zona merah kekeringan.

Penjabat Sekda NTB, Ibnu Salim mengatakan pemprov dan pemangku kebijakan terkait sudah melakukan koordinasi strategis bersama kabupaten dan kota untuk mengantisipasi dampak pergantian musim di NTB. Karena selain kebakaran hutan, dampak kekeringan menjadi prioritas pemerintah untuk ditangani.

“Rekomendasi kesiapsiagaan bencana kekeringan dan karhutla ini berdasarkan koordinasi teknis pihak terkait se kabupaten dan kota yang dihadiri 80 orang perwakilan dari TNI/ Polri, instansi, lembaga swadaya dan lembaga lain yang terkait,” terangnya

Diharapkan dengan dilaksanakannya rapat koordinasi siaga darurat kekeringan dan karhutla ini upaya antisipasi bisa dilakukan dengan maksimal. Selain itu, OPD dan lembaga terkait juga melakukan rakor untuk mengidentifikasi kendala-kendala dalam penanganan bencana kekeringan dan karhutla. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir masyarakat yang terdampak bencana dalam musim kemarau tahun ini.

Sementara itu, Sekretaris BPBD NTB, Ahmad Yani mengatakan sejumlah daerah di NTB yang masuk zona merah kekeringan antara lain di Kabupaten Dompu tersebar di Kecamatan Kempo, Kilo, Pajo. Kemudian Kabupaten Bima tersebar di Kecamatan Belo, Donggo, Lambitu Palibelo, Wawo, dan Wera dan Kota Bima di Kecamatan Raba dan Rasanae Timur.

Termasuk di Kecamatan Labuhan Badas, Lape, Moyohilir, Sumbawa, Unter Iwes Kabupaten Sumbawa serta Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat. Kondisi kekeringan juga berpotensi di Kabupaten Lombok Barat khususnya di Kecamatan Lembar. Sedangkan di Kabupaten Lombok Timur yakni, Kecamatan Sambelia serta Kecamatan Bayan di Kabupaten Lombok Utara.

Diungkapkannya, salah satu upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kekeringan di NTB yaitu membuat rekayasa cuaca di delapan daerah zona merah tersebut. “Untuk mengatasi kekeringan di NTB, BPBD tahun ini juga telah menyiapkan 200 unit tangki air per kabupaten dan kota,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer