31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahNTBDinas Dikbud NTB Sudah Terima Film Dokumenter Pengembalian Benda Rampasan Belanda

Dinas Dikbud NTB Sudah Terima Film Dokumenter Pengembalian Benda Rampasan Belanda

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB sudah menerima film dokumenter pengembalian benda-benda bersejarah hasil rampasan Belanda. Film tersebut rencananya akan ditayangkan di Taman Budaya Provinsi NTB kepada masyarakat umum.

Kepala Dinas Dikbud NTB, Aidy Furqan mengatakan pemutaran film akan dilakukan di beberapa titik agar bisa ditonton masyarakat lebih banyak. Melalui film tersebut masyarakat akan ditayangkan proses pengembalian benda bersejarah yang sudah dirampas oleh Belanda. Dengan begitu ada gambaran tentang kebudayaan terdahulu.

“Jadi kita sudah terima filmnya. Setelah HUT NTB ini kita akan putar di Taman Budaya dan beberapa titik nanti dalam rangka HUT NTB ke-65. Sudah kita juga tayangkan malam HUT NTB itu,” katanya.

Nonton bareng ini nantinya akan dikomunikasikan dengan Pj Gubernur NTB agar bisa lebih meriah dengan masyarakat umum. “Isi filmnya itu proses pengembalian, proses penandatangan oleh pemerintah RI dengan Pemerintah Belanda dalam bentuk serah terima,” katanya.

Sementara untuk proses pengiriman tidak ditayangkan dalam film dengan alasan keamanan. Sehingga dalam film tersebut juga ditayangkan bagaimana proses eksekusi dan pengemasan benda-benda agar tetap aman. “Pengiriman itu di cut tidak boleh. Supaya aman dalam perjalanan. Lalu isinya apa saja dijelaskan dalam video,” katanya.

Sedangkan untuk pameran benda-benda tersebut lanjut Aidy belum bisa dipastikan waktunya. Karena hingga saat ini belum ada kepastian kapan benda-benda tersebut bisa dibawa ke NTB untuk dipamerkan. “Fisiknya belum bisa tahun ini. Mudah-mudahan karena butuh pengamanan yang sangat tinggi barang-barang bersejarah itu,” katanya.

Selama pengiriman ke NTB, barang-barang tersebut harus dipastikan keamanannya, dan tidak ada kerusakan. Tidak itu saja, selama pameran pengamanannya harus dipastikan maksimal. “Selama pameran harus ada perawatan-perawatan yang memadai. Jangan-jangan sampai Lombok karatan,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer