Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sudah mulai menyusun penanganan sampah di seri MXGP Lombok. Diprediksikan, jumlah sampah yang dihasilkan dari event tersebut mencapai 50 ton sehari.
“Kalau satu orang itu 0,5 sampai 0,7 (kilogram), itu termasuk penonton dan juga UMKM di kali dengan 100 ribu orang, maka potensi sampai itu 50 ton per hari,” kata Komandan Lapangan MXGP Indonesia, Ridwan Syah, Selasa (20/6) siang.
Ia mengatakan penanganan sampah di Sirkuit MXGP Lombok sudah dikoordinasikan dengan Pemkot Mataram, komunitas hingga pramuka. Koordinasi tersebut agar penanganan yang dilakukan bisa lebih maksimal.
“Sudah juga koordinasi dengan orang-orang yang ada di kelurahan sana, kita akan kelola dengan baik,” katanya.
Ia menambahkan, penanganan sampah selama pelaksanaan event internasional ini dipastikan maksimal. Karena Pemprov NTB juga sudah membentuk relawan yang akan menangani persoalan kebersihan lingkungan.
“Kita sudah membentuk relawan, sudah memiliki manajemen pengelolaannya. Di mana tempat sampah dan dimana mengumpulkannya dan bank sampah dll. Termasuk pelibatan masyarakat disana,” katanya.
Dengan memaksimalkan penanganan sampah ini, sambung Ridwan, program zero waste Pemprov NTB juga bisa tetap terwujud. “Jadi kita ingin serius betul ini menangani sampah ini. Jangan sampai ini menjadi pemandangan yang tidak bagus,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, persiapan MXGP Lombok sudah mencapai 90 persen khusus sirkuit. Lokasi parkir juga sudah mulai diatur salah satunya lapangan udara Rembiga. “Pemasangan tenda dimulai pekan ini kalau di Sirkuit Lombok,” katanya.
Pelaksanaan MXGP Lombok akan digelar tanggal 1-2 Juli bulan depan. Target penonton pada MXGP Lombok ini sebanyak 100 ribu orang. (azm)
