26.5 C
Mataram
Sabtu, 4 Mei 2024
BerandaPendidikanPerkuat Literasi, Putera Puteri Pendidikan NTB Programkan Desa Binaan

Perkuat Literasi, Putera Puteri Pendidikan NTB Programkan Desa Binaan

Mataram (Inside Lombok) – Paguyuban Putera Puteri Pendidikan NTB gelar talkshow dengan tema “Peran Generasi Muda Dalam Menjunjung Literasi di Era 5.0”. Selain itu, Putera Puteri Pendidikan NTB mulai turun ke masyarakat dengan memprogram desa binaan.

Putera Pendidikan NTB 2023, Aria Rosyid Ridho pada kesempatan tersebut menyampaikan tentang pentingnya literasi. Mengingat minat baca masyarakat saat ini berkurang dan bahkan dikalahkan oleh penggunaan smartphone yang semakin masif.

“Kita semua adalah generasi emas. Bagaimanapun juga kita harus tetap mementingkan pendidikan untuk memajukan kehidupan bangsa sesuai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, “Mencerdaskan kehidupan Bangsa”,” ungkapnya semangat.

Sementara terkait program desa binaan yang akan direalisasikan paguyuban Putera Puteri Pendidikan NTB, akan dimulai tahun 2023 ini. Salah satu lokasi yang ditunjuk sebagai pilot project program tersebut di Kelurahan Abian Tubuh Kota Mataram. “Di desa binaan tersebut kita melakukan berbagai macam kegiatan seperti peningkatan umkm, penanaman karakter cinta budaya pada anak usia dini dan remaja,” katanya.

- Advertisement -

Selain itu, kegiatan yang akan digelar melalui program tersebut yaitu peningkatan pemahaman tentang kesehatan, serta peningkatan sumber daya yang ada. “Peningkatan masalah kesehatan, sesuai dengan sumber daya yang ada di putera puteri pendidikan NTB 2023,” katanya.

Program desa binaan yang akan digelar mulai Juli 2023 hingga Februari tahun 2024 mendatang. Dari hasil pembinaan tersebut diharapkan peningkatan kualitas sumber daya yang ada. “Program ini direncanakan akan berlangsung di Kelurahan Abian Tubuh Baru, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram selama beberapa bulan kedepan,” katanya.

Diharapkan, para pemuda bisa lebih sadar dengan perannya sebagai agen perubahan dan sadar dengan pentingnya literasi untuk dirinya sendiri dan orang lain, terlebih lagi di era 5.0. “Permasalahan yang ingin kita tuntaskan berdasarkan hasil survey di desa tersebut yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan, economy creative, dan seni budaya. Tentunya output nantinya dapat diukur dari pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah kami terjun ke desa tersebut,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer