27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahNTBGenjot Kunjungan Wisatawan ke NTB Butuh Dukungan Penerbangan Langsung Internasional

Genjot Kunjungan Wisatawan ke NTB Butuh Dukungan Penerbangan Langsung Internasional

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Adanya penerbangan langsung internasional ke Pulau Lombok disebut menjadi aspek penting untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan asing ke NTB. Hal itu sudah disampaikan kepada pemerintah pusat dan diharapkan akan bisa segera terealisasi.

“Butuh penerbangan langsung, tidak usah ke semua negara. Cukup dari Australia atau dari Timur Tengah saja itu sudah bagus,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaludin Maladi usai rapat koordinasi dengan perwakilan Deputi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) di Kantor Bupati Lombok Tengah, Kamis (18/1/2024).

Dikatakan, di 2024 ini kunjungan wisatawan ke NTB ditarget sebanyak 2,5 juta orang. Jumlah itu menurutnya bisa tembus kalau saja ada penerbangan langsung dari luar negeri ke Lombok.

Di satu sisi kebijakan untuk penerbangan langsung internasional ini merupakan wewenang pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan. “Sehingga tadi sudah kami minta Kemenko Marves agar menyampaikan kepada Kementerian Perhubungan untuk adanya penerbangan langsung ke Lombok ini,” katanya.

Dia juga mengakui bahwa sejumlah maskapai penerbangan mensyaratkan adanya pemberian subsidi dari pemerintah daerah kalau menginginkan adanya penerbangan langsung ke luar negeri. Untuk itu kata Jamal, pemerintah daerah sudah membangun komunikasi dengan maskapai penerbangan AirAsia sejak tahun 2023 lalu.

Saat itu Asosiasi Pengusaha Perhotelan urunan untuk memberikan subsidi tarif dan terkumpul Rp5 miliar. “Saat itu kondisinya pemerintah daerah sedang terbatas anggaran sehingga pengusaha perhotelan yang urunan untuk adanya penerbangan langsung ini,” imbaunya.

Namun, sampai saat ini penerbangan langsung tersebut belum bisa terealisasi. Hal itu lantaran jumlah dana Rp5 miliar yang terkumpul hanya untuk satu bulan saja. Sedangkan pihak maskapai menginginkan pemberian subsidi selama tiga bulan dengan jumlah per bulannya sebesar Rp5 miliar.

“Yang terkumpul ini hanya untuk satu bulan saja. Sehingga solusinya ini kita harapkan ada kebijakan pemerintah pusat untuk penerbangan langsung ini,” katanya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer