Mataram (Inside Lombok) – Jumlah masyarakat yang sudah mengambil bantuan subsidi upah (BSU) melalui kantor pos masih sangat rendah. Dari 30 ribu penerima, hingga pekan lalu baru diambil oleh 7 ribu orang.
Kepala Unit Tanggung Jawab Sosial Daerah Pos Mataram sekaligus Ketua Satgas BSU Kantor Pos Mataram, Ari Garmono mengatakan masih minimnya yang sudah mengambil BSU ini perlu sosialisasi. Ini perlu dilakukan agar BSU yang sudah disalurkan melalui Pos Indonesia Mataram ini bisa segera dimanfaatkan oleh penerima.
“Maka perlu sosialisasi dari berbagai pihak baik penyalur dana, BPJS TK dan dinas terkait agar dana ini bisa segera dimanfaatkan oleh penerima,” katanya Selasa (8/7) pagi. Ari mengatakan, di tengah musibah banjir yang melanda Kota Mataram, Kantor Pos Mataram menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan BSU tahun 2025. Hal ini sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi bagi pekerja terdampak.
BSU adalah program pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam bentuk bantuan tunai sebesar Rp600 ribu. Jumlah ini dibayarkan sekaligus untuk dua bulan, kepada pekerja penerima upah yang memenuhi kriteria tertentu. Penyaluran bantuan ini dilakukan melalui PT Pos Indonesia sebagai mitra resmi distribusi.
“Kami siap menyalurkan bantuan ini di seluruh kantor cabang maupun unit pelaksana teknis di seluruh NTB. Bahkan jika diperlukan, kami akan datang langsung ke lokasi komunitas atau perusahaan dengan jumlah penerima besar, agar akses masyarakat terhadap bantuan ini semakin mudah,” jelasnya.
Adapun syarat penerima BSU 2025 antara lain Warga negeri Indonesia (WNI), Peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sampai 30 April 2025, Bekerja dengan gaji maksimal Rp3.500.000 per bulan. Selain itu, bukan ASN, TNI, atau Polri serta tidak sedang menerima bantuan lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH)
Ia mengatakan, data data penerima awal sebanyak 29.386 orang dengan jumlah dana siap salur di NTB Rp17,63 miliar. “Proyeksi total penerima di NTB lebih dari 68.000 orang. Proyeksi total dana BSU NTB sekitar Rp41 miliar,” katanya.
Ia mengatakan, kondisi banjir di Kota Mataram yang terjadi menjadi perhatian dalam pelaksanaan penyaluran. Melalui BSU, diharapkan ada stimulan ekonomi untuk mempercepat pemulihan, terutama bagi pekerja sektor informal atau kelompok rentan lainnya. “Kami berharap bantuan ini dapat menjadi dorongan semangat dan dukungan nyata bagi pemulihan kehidupan masyarakat yang terdampak. Semoga musibah ini segera berlalu, dan aktivitas warga kembali normal,” ujar Ari. (azm)
