Mataram (Inside Lombok) – KONI NTB menjalin komunikasi dengan stakeholder terkait persiapan PON XXII Nusa Tenggara/2028. Termasuk dengan Komisi V DPRD NTB yang membidangi sektor olahraga. KONI NTB menyampaikan sejumlah program kerja dan progres persiapan tuan rumah PON 2028, Senin (13/1).
”Kami sekarang sedang mengejar SK Menpora terkait penetapan tuan rumah PON 2028. Inilah yang menjadi dasar nanti pemprov bisa bekerja dengan maksimal,” kata ketua Umum KONI Provinsi NTB, H. Mori Hanafi.
Ia mengatakan, masih ada yang meragukan kesiapan NTB menjadi tuan rumah. Meski demikian, KONI NTB bersama pemprov sudah merampungkan master plan. Bahkan master plan sudah diserahkan ke sejumlah stakeholder termasuk KONI Pusat dan Kemenpora. ”Dengan tuntasnya master plan itu berarti sudah 30 persen persiapan,” katanya.
Menurut Mori, dari perencanaan awal dan sudah disusun dalam master plan, kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp 4 triliun. Itu mencakup revitalisasi sejumlah venue pertandingan dan biaya pelaksanaan PON 2028. ”Kami berharap ada pertemuan lanjutan dengan Komisi V untuk membahas secara rinci. Semoga setelah rapat kerja ini ada klinis bersama,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mori mengatakan selain persiapan PON 2028, KONI NTB juga mempersiapkan Porprov 2026. Persiapan detail porprov juga sudah mulai dirancang dari sekarang. Karena porprov nanti berbeda dengan sebelumnya. Semua cabor yang dipertandingkan adalah cabor yang ada di PON 2028.
Selain itu, pelaksanaannya juga akan mencoba venue-venue yang akan digunakan untuk PON 2028. ”Ini adalah simulasi untuk PON 2028. Kita ingin cabor bisa mencari atlet dari porprov. Karena semua nomor pertandingan bisa kita ikuti di PON nanti,” pungkasnya. (azm)