Mataram (Inside Lombok) – Selama masa kampanye yang sudah berlangsung saat ini, kondisi di NTB dinilai masih kondusif. Meskipun demikian, antisipasi tetap dilakukan pemerintah daerah dan stakeholder terkait lainnya seperti aparat kepolisian.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) NTB, Ruslan Abdul Gani mengatakan pemetaan kawasan rawan konflik di NTB sudah dilakukan. Dengan adanya pemetaan tersebut, petugas akan memberikan atensi agar tidak terjadi konflik.
“Tapi insyaallah di tempat kita cukup aman dan terkendali,” katanya. Dijelaskan, daerah rawan konflik tidak saja di Pulau Sumbawa, melainkan juga ada di Pulau Lombok. Namun sejauh ini tidak ada aksi-aksi yang berusaha mengganggu kondusifitas selama masa kampanye.
“Kita tidak boleh lengah, tapi tetap kita tetap memberikan atensi agar daerah tetap aman,” ujarnya. Salah satu penyebab terjadi konflik pada masa pemilu ini yaitu perbedaan pilihan. “Kalau perbedaan pilihan juga terjadi di dalam keluarga,” lanjut Ruslan.
Jelang pemungutan suara tanggal 14 Februari mendatang, Bakesbangpoldagri Provinsi NTB mengimbau agar peserta pemilu mematuhi aturan yang berlaku. Selain itu, para peserta pemilu juga untuk mengimbau tim sukses masing-masing.“Media juga membantu agar konflik itu tidak terjadi,” katanya.
Untuk memaksimalkan antisipasi selama pemilu ini, Ruslan mengaku sudah berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Dengan demikian, pada masa pemilu tahun 2024 ini semua tahapan pemilu bisa berjalan lancar. “Kita sudah koordinasi penanganan antisipasi gangguan keamanan terkait dengan pemilu ini,” ucapnya. (azm)