Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB meminta agar pihak Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok segera berbenah dari segi fasilitas yang ada. Pasalnya, belum lama ini sejumlah wisatawan mengkritik terkait dengan fasilitas yang ada seperti toilet maupun tempat ibadah di bandara, lantaran dinilai masih kurang.
Hal ini dinilai penting, mengingat NTB merupakan daerah pariwisata yang kerap kali dikunjungi wisatawan, mulai dari domestik hingga wisatawan mancanegara. Belum lagi beberapa event nasional maupun internasional diselenggarakan di NTB, dengan mendatangkan sekitar ribuan pengunjung dari berbagai tempat.
“Harusnya wisatawan atau pengguna jasa (pesawat terbang, Red) dibuat merasa nyaman, apalagi kita NTB ini terus gencar mengkampanyekan mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya, kesan awal itu harus benar-benar mereka merasa nyaman,” ujar Asisten II Bidang Perekonomian Setda NTB, Fathul Ghani, Rabu (15/1).
Untuk itu, pihak bandara disarankan segera berbenah dan meningkatkan beberapa fasilitas yang banyak dikritik oleh wisatawan. Pasalnya, bandara merupakan salah satu pintu masuk bagi pengunjung maupun wisatawan dari berbagai daerah dan negara. Terlebih sebagai Bandara Internasional, maka fasilitas yang ada harus sesuai. Artinya tidak hanya bertaraf internasional namun fasilitasnya dinilai kurang.
“Segera kita berbenah (bandara,red), apalagi kita dalam waktu 1 tahun ini menjadi tuan rumah event-event besar. Ditambah dalam waktu dekat akan ada event dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Kemudian ada FORNAS (Festival olahraga masyarakat nasional),” terangnya.
Nantinya Pemprov NTB melalui Dinas Perhubungan akan meminta agar pihak Bandara bisa memperbaiki fasilitas yang ada untuk memenuhi standar. Terutama toilet, tempat ibadah dan lainnya. “Kita akan lewat sana (dinas perhubungan,red). Kita arahkan juga untuk bersurat ke angkasa pura. Intinya kita memberikan kesan yang baik kepada tamu tamu kita,” imbuhnya.
Dikatakan, fasilitas pendukung yang tersedia harusnya terjaga dengan baik. Namun perlu di perhatikan kembali, ini bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja, tetapi seluruhnya agar bersama-sama untuk menjaga. “Jadi pengguna jasa jangan sembarangan atau seenaknya saja. Tapi kita sama sama saling menjaga,” ucapnya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu ramai di media sosial terkait dengan keluhan pengguna jasa di Bandara Internasional Lombok menyangkut fasilitasnya. Isi dari keluhan tersebut soal masjid bandara bagian tempat wudhu putri dinilai kumuh, hal ini sangat disayangkan. Padahal, seharusnya tempat ibadah bersih. Selanjutnya ada space gudang menuju lokasi wudhu putri tidak tertutup dengan banyaknya tumpukan barang sehingga terkesan kotor.
Tak hanya itu saja, toilet dan meja wastafel kumuh. Begitu juga dengan tempat wudhu, selanjutnya tanaman di halaman tidak terawat dan rumput sudah panjang tidak segera dipotong. Bahkan dibandingkan dengan masjid-masjid di bandara lainnya yang telah melakukan revitalisasi. Sehingga diminta agar pihak bandara juga bisa melakukan hal tersebut. (dpi)