27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahNTBPuluhan Relawan se-Indonesia Mengajar di Desa Blank Spot dan Kekurangan Air di...

Puluhan Relawan se-Indonesia Mengajar di Desa Blank Spot dan Kekurangan Air di Pulau Lombok

Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 80 relawan se-Indonesia melaksanakan pengabdiannya ke desa di Pulau Lombok. Pada edisi ketiga ini Gerakan Mengajar Desa Nusa Tenggara Barat (GMD NTB) memfokuskan salah satunya di desa yang masih blank spot atau tidak ada akses internet.

Leader GMD, Jihad Fatahillah mengatakan kegiatan ini dilakukan secara nasional dengan diikuti seluruh anak muda dari berbagai Universitas di Indonesia. Pengabdian tersebut dilaksanakan di dua desa, yaitu di Dusun Barung Birak, Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara dan di Dusun Bilok, Desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

“Tahun ini kita mengangkat tema Ekspedisi Mengajar Desa (EMD) di Pulau Lombok,” katanya Senin (18/3) pagi. Ia mengatakan, pengabdiannya tidak saja fokus mengajar anak-anak di dua desa melainkan juga bergerak di bidang kesehatan, lingkungan dan pariwisata, ekonomi kreatif.

Pada bidang Pendidikan, para relawan menggelar kegiatan belajar mengajar baik secara formal dan non formal. “Kita juga lakukan revitalisasi perpustakaan di SDN 2 Sambik Elen, dan SDN 1 Bilok Petung agar para peserta didik bisa lebih sering ke perpustakaan,” ujarnya.

Sedangkan untuk program yang lain seperti kesehatan para relawan membantu pemerintah untuk melakukan sosialisasi terkait stunting, pola hidup bersih dan sehat, seks edukasi dan bahaya narkoba. “Cek kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat di desa Sambik Elen, dan desa Bilok Petung yang bekerjasama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Kota Mataram,” katanya.

Pada program kerja bidang ekonomi kreatif, dilakukan sosialisasi strategi pemasaran melalui digital marketing, sosialisasi pengajuan izin edar (NIB, PIRT, dan Halal) dan pengenalan website Si Manis, sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk kacang mete goreng tepung, serta sosialisasi Literasi Digital oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sedangkan pada bidang Lingkungan dan Pariwisata, dilakukan pemasangan plang pada beberapa tempat wisata seperti air terjun, perkebunan, serta padang rumput pada masing-masing desa pengabdian. “Kita juga berikan pelatihan pengolahan sampah Bersama DLHK, pembuatan plang umur sampah,” katanya.

Kegiatan GMD NTB digelar selama 10 hari di dua desa di Pulau Lombok mulai dari 27 Januari hingga 5 Februari. Kegiatan yang digelar sudah berjalan selama dua tahun setiap libur semester. “Di Desa Bilok Petung ini tidak akses internet. Ini jadi tantangan kami sebagai relawan untuk membantu pemerintah,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer