Mataram (Inside Lombok) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Mataram merilis hasil rukyatul hilal di Pantai Loang Baloq, (28/02). Hasilnya, hilal tak terlihat di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Mataram, Sumawan, mengatakan bahwa situasi atau cuaca di pulau Lombok relatif mendung, dan terdapat sedikit gangguan yang mempengaruhi perekaman hilal. “Keputusannya, di Lombok, hilal tak terlihat,” ungkap Sumawan kepada awak media di pantai Loang Baloq, (28/02).
Sumawan menjelaskan, sejak awal telah terdapat gumpalan awan yang cukup tebal. Di dalam perekaman terhadap hilal, ada beberapa awan tipis yang menghalangi perekaman. Situasi itu membuat proses perekaman relatif cukup susah untuk mendapatkan data yang akurat. “Elongasi bulan pun relatif kurang. Akhirnya, diputuskan bahwa pengamatan hilal dari pantai Loang Baloq, tidak terlihat,” kata Sumawan.
“Namun, untuk keputusan puasa, silakan menunggu hasil sidang isbat di Jakarta,” tandas Sumawan. Dari hasil pantauan, sejumlah petugas astronomi juga menyatakan bahwa posisi bulan memang masih belum mencapai titik yang memungkinkan untuk terlihat oleh mata telanjang di wilayah Mataram. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan resmi dari pemerintah yang akan diumumkan setelah proses isbat dilakukan.
Keputusan mengenai penetapan awal Ramadan ini diharapkan dapat segera diumumkan setelah pihak terkait melakukan evaluasi lebih lanjut. Seluruh masyarakat NTB diminta untuk tetap bersabar dan mengikuti perkembangan informasi resmi yang akan disampaikan oleh pemerintah setempat.
Penyampaian informasi yang jelas terkait awal Ramadan sangat penting, terutama untuk memastikan keseragaman pelaksanaan ibadah di kalangan umat Muslim di wilayah NTB. Dengan begitu, diharapkan seluruh masyarakat dapat menjalani bulan suci Ramadan dengan penuh ketenangan dan kekhusyukan. (gil)