30.5 C
Mataram
Jumat, 22 November 2024
BerandaDaerahNTBTingkatkan Daya Saing, IKM Sandang NTB Diberikan Pendampingan Desain Lab

Tingkatkan Daya Saing, IKM Sandang NTB Diberikan Pendampingan Desain Lab

Mataram (Inside Lombok) – Langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Industri Kecil Menengah (IKM) NTB di sektor sandang dengan diberikan pendampingan desain Lab. Pendampingan ini merupakan program Dinas Perindustrian NTB bersama Kementerian Perindustrian.

Apalagi di NTB juga sudah banyak IKM-IKM yang di sektor sandang, tentunya dengan berbagai macam potensi yang mampu bersaing di pasar internasional. Hanya saja masih perlu pendampingan dalam meningkatkan produk yang dihasilkan.

“Program ini diharapkan mampu memberikan inovasi desain produk yang sesuai dengan tren pasar sehingga dapat mendukung IKM NTB menjadi lebih kompetitif di tingkat nasional dan internasional,” ujar Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj. Nuryanti, dalam sambutannya, Kamis (21/11).

Pada kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta binaan yang berasal dari program pendampingan Kemenperin dan Disperin NTB. Para peserta mendapatkan pelatihan intensif yang difokuskan pada pengembangan desain produk, branding, dan pemasaran. “Kegiatan selama 4 hari, mulai dari 21 hingga 24 November 2024. Jadi peserta akan didampingi oleh para pakar desain dan pelaku industri,” ucapnya.

Nantinya pendampingan oleh pakar desain dan pelaku industri ini untuk menghasilkan produk-produk sandang berkualitas yang siap memasuki pasar yang lebih luas. Jika selama ini pasarnya masih berpusat di pasar lokal saja, dengan adanya kegiatan bisa tembus hingga pasar internasional. “Pendampingan ini juga melibatkan diskusi interaktif dan showcase hasil desain peserta,” ucapnya.

Sementara itu, Pejabat Fungsional Pembina Industri Ahli Utama dari Ditjen IKM Kemenperin Ni Nyoman Ambareny, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong pertumbuhan sektor IKM.

“Pendampingan dengan konsep Design Lab ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menciptakan produk yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki identitas budaya lokal,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer