Mataram (Inside Lombok) – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal memaparkan konsep perumahan transformatif sebagai solusi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di NTB. Dalam rapat koordinasi dengan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, di Kantor Bank NTB Syariah, Minggu (8/6), Iqbal menjelaskan bahwa konsep ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik rumah, tetapi juga melibatkan lintas sektor untuk melihat persoalan kemiskinan secara lebih menyeluruh.
“Perbaikan rumah semata tidak cukup. Tanpa transformasi sosial dan pemberdayaan ekonomi, warga yang telah dibantu justru bisa kembali jatuh ke jurang kemiskinan karena harus menjual aset-aset produktif untuk bertahan hidup,” ujar Iqbal (10/6).
Dalam konsep perumahan transformatif, berbagai OPD seperti Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas PUPR, dan Dinas Sosial dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan. Perhatian diberikan pada aspek tata ruang, sanitasi, akses air bersih, hingga penciptaan ruang sosial yang ramah anak dan mendukung tumbuh kembang masyarakat.
Iqbal menekankan pentingnya identifikasi potensi ekonomi warga agar mereka bisa hidup mandiri dan tidak bergantung pada bantuan. Ia juga mengajak para bupati dan wali kota untuk memandang persoalan kemiskinan ekstrem dari berbagai sisi, dengan tujuan bukan hanya menyediakan hunian layak, tetapi juga mendorong kemandirian sosial dan ekonomi masyarakat.
“PR paling penting kita adalah menyelesaikan usulan agar cepat sampai ke Kementerian Perumahan, saya harap balai perumahan untuk memberikan asistensi sehingga proposal betul-betul sesuai dengan keinginan pemerintah pusat,” pungkasnya. Desa Ungga di Lombok Tengah akan menjadi percontohan konsep perumahan transformatif ini. (gil)

