Mataram (Inside Lombok) – Pengerjaan sirkuit MXGP di eks Bandara Selaparang baru mencapai 25 persen. Pengerjaan terus dikebut dan ditargetkan bisa selesai H-1 pelaksanaan MXGP seri kedua di Pulau Lombok.
“Kita tadi sudah lihat kegiatan-kegiatannya, sampai H-1 sudah harus selesai. Target satu bulan lah,” ujar Ketua IMI NTB sekaligus Komandan Lapangan MXGP Pulau Lombok, Lalu Herman Mahaputra, Senin (22/5) di Mataram.
Ia mengatakan, saat ini proses yang sedang dilakukan yaitu pengumpulan material. Selama proses yang dilakukan, tidak ada yang menjadi kendala besar dalam pembangunan sirkuit. Hal ini lantaran material langsung diambilkan dari lokasi. Sehingga pengambilan material tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. “Lahan yang kita pakai 450X115 dan obstacle-nya sekitar 17,” terang dr. Jack, sapaan akrabnya.
Lahan yang digunakan sebagai sirkuit saat ini disebut tidak ada persoalan. Karena Pemprov NTB dengan PT. Angkasa Pura sudah membuat nota kesepahaman untuk pemanfaatannya. “Sudah clear. Sudah ada MoU antara Pemprov dan Angkasa Pura dan kita sudah running,” katanya.
Lahan yang digunakan ini, sambung Dirut RSUD NTB itu, bukan milik perorangan, melainkan milik PT. Angkasa Pura yang merupakan bagian dari BUMN. “Tidak ada masalah. Karena ini milik BUMN,” katanya.
Sementara terkait target penonton sebanyak 100 ribu orang di seri kedua MXGP di Pulau Lombok, ia memperkirakan bisa tercapai. Hal ini karena akomodasi di Kota Mataram sangat mudah untuk diakses. “Kalau kami target 100 ribu dan mudahan, insya allah tercapai. Karena akomodasi transportasi tidak terlalu sulit,” katanya.
Pelaksanaan MXGP di NTB akan dilaksanakan dua seri yaitu di Pulau Sumbawa tepatnya di Samota pada 25 Juni mendatang. Sedangkan seri kedua di eks Bandara Selaparang yaitu pada 1-2 Juli 2023 mendatang. (azm)
