26.5 C
Mataram
Minggu, 19 Mei 2024
BerandaEkonomiAda 410 Ribu Pengguna QRIS di NTB, Transaksi Tembus Rp581 Miliar

Ada 410 Ribu Pengguna QRIS di NTB, Transaksi Tembus Rp581 Miliar

Mataram (Inside Lombok) – Transaksi dan keuangan digital di NTB terus tumbuh dan tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar dan andal. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB mencatat pengguna Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) terus meningkat, sampai dengan Oktober 2023 ada 410 ribu pengguna.

Kepala BI Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap mengatakan Bank Indonesia sepenuhnya menyadari bahwa tren digitalisasi telah berkembang sangat cepat ke seluruh aspek dan sendi perekonomian. Dari sisi progress perkembangan QRIS. Saat ini terdapat 43,48 juta pengguna QRIS di seluruh Indonesia, sedangkan di NTB jumlah pengguna QRIS per Oktober 2023 telah mencapai 410.600 pengguna.

“Angka tersebut akan terus bertambah seiring meningkatnya awareness masyarakat terkait kemudahan bertransaksi secara non-tunai termasuk melalui kanal QRIS. Dari sisi transaksi QRIS, mulai Januari-Oktober 2023 mencapai Rp581,66 miliar,” ujar Berry, Kamis (21/12)

Transaksi digital ini memang sudah didorong sejak 2018 dan 2019 lalu. Maka dari Bank Indonesia ada sistem pembayaran untuk tahun 2020 hingga tahun 2025, salah satunya dalam bentuk QRIS. Dengan tujuannya adalah bagaimana bisa memfasilitasi transaksi di sektor keuangan seperti saham dan lainnya dengan lebih mudah.

- Advertisement -

“Selain QRIS, ada juga yang lainnya seperti bank Indonesia fast, cleaning kredit itu yang bisa di akses 24 jam, terus-menerus tidak terputus sehingga sekalian bisa melakukan transaksi,” paparnya.

Untuk itu Bank Indonesia terus mengupayakan percepatan digitalisasi di NTB dan tentunya mendorong kesejahteraan masyarakat. Selain itu Bank Indonesia juga akan mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk inklusi ekonomi keuangan dan kerjasama antarnegara. Untuk memperkuat sistem transaksi digital ini, pihaknya memutuskan untuk mempertajam strategi digitalisasi sistem pembayaran untuk keperluan ekonomi dan keuangan digital.

“Tahun depan kami mulai kembali memformulasi bukti pembayaran 2025 hingga 2030, ini tentunya semakin digital semakin akan semakin cepat mudah murah dan andal. Kita itu ingin membuat jalan bagaimana ekonomi itu bisa tumbuh dengan baik, jadi perputaran uang itu dengan cepat,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer