26.5 C
Mataram
Senin, 10 Februari 2025
BerandaEkonomiBank Mandiri Optimalkan Ekosistem Wholesale, Aset Tumbuh 11 Persen

Bank Mandiri Optimalkan Ekosistem Wholesale, Aset Tumbuh 11 Persen

Mataram (Inside Lombok) – Bank Mandiri menunjukkan kinerja luar biasa sepanjang 2024 dengan mencatatkan total aset konsolidasi sebesar Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6 persen (YoY), memperkuat posisinya sebagai bank terbesar di Indonesia. Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh optimalisasi ekosistem wholesale, ekspansi kredit yang merata, dan transformasi digital yang agresif namun hati-hati.

Regional CEO Bali dan Nusa Tenggara Winardi Legowo menjelaskan, pertumbuhan kredit menjadi motor utama ekspansi bisnis, dengan total penyaluran kredit yang mencapai Rp 1.670,5 triliun, melonjak 19,5 persen (YoY), jauh melampaui rata-rata industri. Segmen wholesale tetap menjadi pilar utama, dengan kenaikan 25,5 persen (YoY) hingga menyentuh Rp 913,3 triliun. Penyaluran kredit Bank Mandiri Nusa Tenggara Barat tumbuh 13,09 persen (YoY) dimana segmen wholesale mengalami kenaikan 11,2 persen.

“Kami senantiasa berusaha memaksimalkan potensi di sektor wholesale, dengan tujuan memperluas jangkauan ke berbagai sektor ekonomi yang memerlukan akses permodalan,” ujarnya, Senin (10/2).

Ekosistem ini tidak hanya menciptakan peluang bagi perkembangan bisnis, tetapi juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Tidak hanya menyasar wholesale, Bank Mandiri juga memberikan perhatian khusus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp135 triliun, tumbuh 6 persen (YoY).

“Di NTB pertumbuhan kredit UMKM mencapai 25,55 persen, strategi ekspansi ini memastikan pertumbuhan kredit yang merata di seluruh Indonesia dan khususnya di NTB. Dan menciptakan dampak ekonomi yang inklusif, serta memperkuat daya tahan perekonomian nasional,” terangnya.

Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar merata di seluruh Indonesia termasuk di NTB. Selain itu, inovasi digital semakin memperkuat layanan, dengan Livin’ by Mandiri mencatatkan 29,3 juta pengguna dan total transaksi mencapai 3,9 miliar, naik 38 persen (YoY).

Sementara di segmen pebisnis dan pelaku usaha, platform Kopra by Mandiri menjadi tulang punggung utama layanan perbankan wholesale dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 22.700 triliun, tumbuh 17 persen (YoY). Sedangkan di NTB nilai transaksi tumbuh 44,7 persen (YoY). “Transformasi ini menjadi peran kami dalam memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia dan di NTB pada khususnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Bank Mandiri juga menjaga kualitas aset dengan rasio NPL terjaga di angka 0,97 persen, serta pendanaan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 7,73 persen (YoY). Pendapatan berbasis komisi juga mencatatkan peningkatan 4,12 persen, didorong oleh transaksi digital dan layanan investasi.

Untuk mendukung keberlanjutan, Bank Mandiri meningkatkan pembiayaan untuk sektor ramah lingkungan, dengan portofolio hijau mencapai Rp 149 triliun, tumbuh 15,2 persen (YoY).

“Kami optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhannya dengan inovasi dan kolaborasi yang terus berkembang, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer