33.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaEkonomiBantu Cegah Stunting, Dislutkan NTB Siapkan 20 Juta Benih Ikan untuk Disebar

Bantu Cegah Stunting, Dislutkan NTB Siapkan 20 Juta Benih Ikan untuk Disebar

Mataram (Inside Lombok) – Guna memenuhi kebutuhan protein masyarakat, khususnya dari konsumsi ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB menyiapkan sekitar 20 juta benih ikan untuk ditebar di perairan umum yang ada di NTB. Jumlah benih itu untuk memenuhi kebutuhan program penebaran pada 2023 ini.

“Kegiatan tebar benih ikan ini mendukung gerakan gemar makan ikan, khususnya di NTB, dan mencegah stunting,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB, Muslim, Jumat (18/8).

Lewat program tebar benih ikan, daerah-daerah yang memiliki potensi sumber air nantinya akan didukung dengan subsidi benih ikan gratis. Di mana bisa disebarkan di perairan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB. Baik di sungai, bendungan, embung dan juga kolam, yang bisa diakses oleh masyarakat umum.

“Benih ikannya kami siapkan di balai-balai benih perikanan milik kita (Pemprov NTB), dan itu ada di Lombok dan Sumbawa. Dari 20 juta benih itu sudah disebar melalui kelompok masyarakat,” terangnya.

Jenis ikan yang disediakan oleh pihaknya diantaranya ada nila, lele, dan karper. Harapannya, setelah disebar pada perairan yang ada, maka benih ikan itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat jika sudah berkembang, sekaligus mendorong harga ikan di pasaran lebih terjangkau. Mengingat, harga ikan di pasaran juga sempat mengalami kenaikan harga.

“Saat ini tingkat konsumsi ikan di NTB pada 2022 sebesar 53,29 kg per kapita per tahun. Tapi sudah cukup tinggi, cuma kita terus dorong untuk tingkat konsumsi ikan masyarakat harus terus ditingkatkan,” tuturnya.

Lebih lanjut, meningkatnya tingkat konsumsi ikan di masyarakat berkaitan dengan upaya meningkatkan kecerdasan (SDM) dan kemiskinan, termasuk kasus stunting (kekurangan gizi pada anak).

Di sisi lain, NTB juga memiliki bendungan terbanyak di Indonesia yakni mencapai 77 bendungan. Begitu juga Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kerap dijadikan masyarakat sebagai sumber ekonomi keluarga, terutama masyarakat yang berada atau tinggal di sekitar DAS.

“DAS juga dijadikan tempat memancing (menangkap ikan) untuk memenuhi kebutuhan pangan, bahkan dijual sebagai sumber pendapatan. Apalagi rata rata, masyarakat yang tinggal di sekitar DAS ini masuk kategori miskin,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer