31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaEkonomiBI NTB: Aksi Boikot Produk Pro Israel Jadi Tantangan Dunia Usaha

BI NTB: Aksi Boikot Produk Pro Israel Jadi Tantangan Dunia Usaha

Mataram (Inside Lombok) – Aksi boikot produk-produk yang diduga pro Israel mulai banyak disuarakan masyarakat, tidak hanya di Indonesia, melainkan hampir di seluruh dunia. Jika dilakukan secara masif, aksi itu pun diakui bisa memberi dampak ekonomi secara langsung.

“Di jangka pendek ini akan berpengaruh, namun di jangka panjang seperti kita lihat di periode-periode sebelumnya, itu akan kembali normal. Mungkin butuh waktu untuk kembali normal,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) NTB, Berry Arifsyah Harahap, Rabu (15/11).

Pihaknya menilai situasi saat ini menjadi tantangan bagi dunia usaha terutama waralaba, terkait cara bertahan dan melanjutkan bisnis. Khususnya saat berhadapan dengan sentimen massa di negara-negara seperti Indonesia. “Terus terang, ini sentimen Israel cukup tinggi di Indonesia pada periode-periode ini. Ya mudah-mudahan nanti ada kejelasan dalam beberapa bulan,” ujar Berry.

Di sisi lain, mengingat produk-produk yang dinilai pro Israel selama ini memiliki pasarnya sendiri, aksi boikot yang dilakukan juga jadi kesempatan bagi produk-produk lokal untuk naik. Meski secara umum aksi boikot juga berpengaruh pada dunia usaha dan ekonomi itu sendiri.

“Ya hari ini jelas berpengaruh karena sentimennya masih tinggi, mungkin nanti saya perkirakan tidak ada berlangsung lama, akan mereka dan ini akan menyebabkan kembalinya konsumen untuk melakukan pembelian,” jelasnya.

Sebagai informasi, di beberapa sosial media sudah terlihat banyak warganet yang membagikan video terkait aksi boikot. Di mana mereka tidak membeli produk-produk yang memang diduga terindikasi pro Israel.

Selain itu, di Indonesia ada juga fatwa Majelis Ulama Islam (MUI) yang mengharamkan membeli dan menggunakan produk dari perusahaan pro Israel. Fatwa MUI yang dimaksud dalam hal ini adalah Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 Tentang tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer