Mataram (Inside Lombok) – Indonesia memiliki peran penting dalam industri tembaga dunia, komoditas dasar atau basic commodity yang terus mengalami peningkatan permintaan seiring maraknya produksi kendaraan listrik dan panel solar. Berdasarkan catatan United States Geological Survey (USGS) Indonesia merupakan negara peringkat keenam tertinggi, untuk produksi tembaga hasil tambang dengan total produksi 920 ribu ton di 2022.
Tren industri yang positif ini disambut baik oleh perusahaan-perusahaan pertambangan tembaga di Indonesia yang beroperasi dalam skala kompetitif. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN/IDX: AMMN) misalnya, salah satu tambang terbesar di Indonesia ini berhasil bertransformasi menjadi salah satu tambang dengan operasional paling efisien di dunia.
“Melalui anak usaha, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, tambang tembaga dan emas di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB), mampu menghasilkan sekitar 8,78 miliar pon tembaga dan 8,7 juta ons emas di tahun 2020,” ujar Direktur Utama AMMAN Alexander Ramlie, Minggu (30/7).
Bahkan AMMAN juga telah merencanakan untuk memasuki fase 8, yang memperpanjang umur tambang hingga 2030. Belum lagi AMMAN memiliki proyek eksplorasi Elang, yang merupakan salah satu cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia, yang belum dikembangkan. Proyek ini digadang-gadang akan mulai beroperasi pada tahun 2031. Data cadangan bijih Amman untuk tambang Batu Hijau dan proyek eksplorasi Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Australasian Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.
“Sebelumnya tambang Batu Hijau pernah dianggap sebagai tambang yang tak lagi ekonomis. Tetapi 2016 setelah diambil alih AMMAN, tambang Batu Hijau berhasil menerapkan beberapa langkah strategis melalui efisiensi operasional,” terangnya.
Lebih lanjut, efisiensi operasional tersebut yakni yang mampu memecahkan berbagai rekor operasional tambang Batu Hijau dalam hasil produksi, serta menorehkan rekor produktivitas alat berat di skala global. Setiap dobrakan yang dilakukan perusahaan merupakan buah dari pemikiran berani setiap karyawan.
“Pemikiran ini memotivasi karyawan kami untuk terus mengasah kemampuan dan melewati capaian yang ada. Kami terus mengkaji prosedur dan teknik bekerja, dengan mentalitas yang siap menghadapi tantangan dan perubahan, demi mencapai keunggulan operasional pertambangan,” katanya.
Operasional AMMAN juga selalu dilaksanakan dengan prinsip keberlanjutan. Dimana pihaknya terus berpatokan pada standar global terkait manajemen lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 juga mencatat peningkatan ekspor bijih tembaga hingga 40,35 persen dari tahun sebelumnya, yang mencapai angka 3,1 juta ton. Nilai ekspor komoditas tersebut tahun lalu juga mencapai US$9,24 miliar dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Saat ini perusahaan pertambangan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 7 Juli 2023 ini, memiliki keunggulan berupa C1 cash cost yang efisien dan keselamatan pertambangan yang baik. C1 cash cost merupakan biaya langsung yang mencakup biaya-biaya yang timbul dalam penambangan dan pengolahan (tenaga kerja, tenaga listrik dan material) ditambah dengan biaya umum dan administratif lokal, biaya pengangkutan, dan biaya realisasi serta biaya penjualan.
“Kebutuhan akan tembaga seiring meningkat dengan jumlah produksi kendaraan listrik di masa depan,” jelasnya.
Sebagai catatan, menurut data Global EV Outlook 2023 yang diterbitkan oleh International Energy Agency, pasar mobil listrik global mengalami pertumbuhan eksponensial dengan penjualan melebihi 10 juta pada tahun 2022. Pada 2022, 14 persen dari seluruh mobil baru yang terjual adalah mobil listrik, naik dari sekitar 9 persen pada tahun 2021 dan kurang dari 5 persen pada tahun 2020. (dpi)