27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiHarga Lebih Murah, Telur Pecah Diburu Masyarakat untuk Konsumsi

Harga Lebih Murah, Telur Pecah Diburu Masyarakat untuk Konsumsi

Mataram (Inside Lombok) – Harga telur ayam ras belakangan ini mengalami kenaikan hingga Rp62 ribu. Lantaran tingginya harga telur saat ini, sebagian masyarakat ada yang membeli telur pecah karena harganya lebih murah, yaitu Rp1 ribu per butir.

Meskipun pecah, telur-telur tersebut dinilai masih layak konsumsi, sehingga menjadi alternatif pilihan masyarakat di tengah mahalnya harga telur saat ini. Salah seorang warga yang tengah membeli telur, Irva mengaku membeli telur pecah untuk konsumsi karena harganya cukup murah dibanding telur yang kondisinya bagus.

“Ini dibeli buat dimakan, 4 butir harganya Rp5 ribu. Lumayan dapat harga murah,” kata Irva saat ditemui di Pasar Kebon Roek, Jumat (26/5). Diakui, dirinya tidak selalu membeli telur pecah, karena telur pecah sendiri jarang tersedia di pedagang telur. Jikapun ada, jumlah pembeliannya tidak banyak, melainkan hanya beberapa butir saja.

Telur pecah sendiri tidak bisa disimpan lebih lama, apalagi sudah dibungkus menggunakan plastik kiloan. “Kalau saya beli yang pecah langsung dimakan. Jadi kalau beli yang pecah tidak masalah. Belinya juga tidak banyak, beli cuma Rp10 ribu,” katanya.

Senada, pembeli lainnya, Arinah mengaku membeli telur pecah hanya untuk dikonsumsi sebagai lauk. Apalagi harga lebih murah dari telur yang kondisi baik. Saat ini untuk harga telur cukup tinggi, mencapai Rp60 ribu per tray.

“Kalau sekedar buat makan, belinya tidak banyak. Cuma Rp5 ribu, itu dapat 3 butir. Ini langsung langsung dimasak, kadang digoreng atau direbus,” katanya.

Sementara, pedagang telur di Pasar Kebon Roek, Narawati mengatakan untuk harga telur tergantung dari ukuranya. Mulai dari yang ukuran kecil Rp53 ribu perterai, tanggung Rp55 ribu perterai, besar Rp58 ribu perterai. Harga saat ini melebihi harga ketika menjelang Idulfitri kemarin.

“Sebelumnya itu di angka Rp55 ribu yang besar, tanggung Rp50 ribu, kecil di bawah Rp50 ribu. Hampir semua telur mengalami kenaikan. Telur puyuh, bebek, ayam negeri juga,” ujarnya.

Untuk telur bebek hampir Rp3.5 ribu per butir, padahal normal di angka Rp2.5 ribu per butir. Telur puyuh di anggka Rp40 ribu per tray, sebelumnya Rp33-35 ribu per tray. “Telur ayam ras hampir Rp2 ribu per butir, yang jumbo mencapai Rp65 ribu (per tray), ini sepanjang saya berjualan telur ini (harga) tertinggi,” ungkapnya.

Kenaikan ini sudah terjadi dari peternak, disebabkan karena harga pakan yang mengalami kenaikan. Sehingga otomatis untuk menutupi biaya produksi peternak dengan menaikkan harga telur. “Mau tidak mau kita pedagang juga naikkan harga jual. Karena dari peternak sudah naik,” ucapnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer