27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiHarga Tomat Merosot, Pasokan dari Luar Diduga Jadi Penyebab

Harga Tomat Merosot, Pasokan dari Luar Diduga Jadi Penyebab

Lombok Timur (Inside Lombok) – Harga tomat di pasaran turun drastis. Kondisi ini pun dikeluhkan oleh para petani, lantaran satu keranjang berisi 45 kilogram (kg) tomat hanya dihargai Rp15 ribu.

Sala seorang petani tomat asal Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Halimatussakdiah mengatakan ada beberapa faktor yang diduga jadi penyebab turunnya harga tomat petani. Antara lain banyaknya petani yang panen, dan adanya pasokan tomat dari luar daerah yang masuk.

“Penyebabnya karena petani tomat banyak yang panen serta banyak pengepul yang mendatangkan tomat dari luar daerah seperti pulau Jawa,” terangnya pada Inside Lombok, Kamis (06/07/2023).

Saking murahnya harga tomat, para petani sudah tidak ambil pusing lagi soal kondisi tanamannya. Bahkan ada yang rusak karena tidak dipetik dan juga tidak dirawat. “Ketimbang memakan biaya perawatan yang lebih besar lagi, para petani sebagian memutuskan tidak merawat tanamannya lagi,” tuturnya.

Harga yang dibeli para pengepul dari para petani sendiri terbilang sangat murah, yakni Rp15 ribu per keranjang. Artinya, sekitar Rp70 ribu per kwintal. Jika dibandingkan dengan beberapa bulan lalu, harga tomat petani bisa mencapai Rp320 ribu per kilogram.

Sementara itu, petani lainnya, Holip menuturkan murahnya harga tomat saat ini lantaran macetnya pengiriman ke luar daerah. Hal itu membuat ketersediaan tomat menumpuk di pasaran.

“Pengiriman juga saat ini macet dan juga kedatangan tomat dari luar menjadi faktor turun drastisnya harga tomat di Lombok,” ujarnya. Melihat kondisi ini, para petani berharap harga tomat dapat kembali normal.

Diakui, saat ini biaya yang dikeluarkan untuk panen tak sebanding dengan harga jual, sehingga harga perawatan maupun untung tak dapat dinikmati petani. “Petani hanya mendapat capeknya saja dengan harga yang ada saat ini,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer